Menuju konten utama

Laskar Bali Bertekad Hapus Citra Kekerasan

Ormas Laskar Bali ingin menghapus citra buruk mereka melalui kegiatan-kegiatan yang menjamin kenyamanan di Bali.

Laskar Bali Bertekad Hapus Citra Kekerasan
Logo Laskar Bali. [foto/twitter]

tirto.id - Organisasi Masyarakat (ormas) Laskar Bali tengah berusaha untuk menghapus citra buruk mereka yang lekat dengan kekerasan. Ormas ini ke depannya akan aktif berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan Bali sebagai daerah tujuan wisata.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Laskar Bali (LB) AA Ketut Suma Wedanta saat kegiatan persembahyangan bersama dengan seluruh perwakilan di Pura Candi Narmada, serangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15, Minggu petang, (23/10/2016).

"Perubahan kedalam dilakukan secara terus-menerus guna mampu mendewasakan organisasi dan menghilangkan kesan ormas yang tidak baik kepada masyarakat," kata AA Ketut Suma Wedanta.

Ia mengatakan, pihaknya bersinergi dengan pemerintah, TNI, Polri dan pihak terkait untuk ikut serta menjaga Bali agar aman, tentram dan damai sejahtera.

Selain itu juga ikut berperanserta agar tidak ada pungutan luar (pungli) atau pemerasan yang bernuansa negatif lainnya di Bali.

Pada acara tersebut juga melepas 15 ekor burung merpati dan 115 balon ke udara sebelum melakukan persembahyangan bersama.

Seketaris Jendral (Sekjen) Laskar Bali LB I Ketut Putra Ismaya Jaya menambahkan, HUT ke-15 LB mengedepankan kegiatan sosial dan spiritual.

Berbagai kegiatan sosial telah dilaksanakan dalam memeriahkan rangkaian kegitan HUT tersebut, selain persembahyangan bersama juga kegiatan bakti sosial, sumbangan ke panti asuhan dan jompo.

Selain itu, melakukan bedah rumah kepada anggota Laskar Bali almarhum Dewa Gede Artawan di Banjar Payuk, Desa Penjauan, Tembuku, Kabupaten Bangli.

Jumlah anggota Laskar Bali mencapai 40.000 orang yang tersebar di delapan kabupaten dan kota di daerah ini.

Pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan wawasan dan kualitas SDM anggota dengan mengadakan pelatihan, lokarya dan seminar, ujarnya.

Sebagai catatan, ormas Laskar Bali beberapa kali terlibat ke dalam kasus-kasus bentrokan berdarah di Bali. Pada April 2016 lalu, misalnya, ormas ini terlibat kerusuhan berdarah dengan rivalnya, ormas Baladika Bali, di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Badung.

Kerusuhan di dalam Lapas Kerobokan akhirnya merembet ke kerusuhan di Jalan Teuku Umar, Denpasar. Tercatat sekitar 5 orang tewas dalam rangkaian peristiwa ini.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra