Menuju konten utama

Laporkan Muktamar, Romahurmuziy Kunjungi Suryadharma Ali di

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang baru saja terpilih, Romahurmuziy, mengunjungi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan hasil Muktamar Islah kepada mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang masih mendekam dalam rumah tahanan KPK.

Laporkan Muktamar, Romahurmuziy Kunjungi Suryadharma Ali di
ketua umum ppp terpilih romahurmuziy bersiap menyampaikan pidato politik saat penutupan muktamar viii ppp 2016 di asrama haji pondok gede, jakarta, minggu (10/4). dalam pidato poltiknya romahurmuziy menargetkan ppp meraih posisi tiga besar dalam pemilihan umum 2019. antara foto/m agung rajasa/aww/16.

tirto.id - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang baru saja terpilih, Romahurmuziy, mengunjungi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan hasil Muktamar Islah kepada mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang masih mendekam dalam rumah tahanan KPK.

"Saya akan sampaikan salam seluruh peserta muktamar PPP kepada Pak Suryadharma. Kedua saya tentu akan meminta nasihat pandangan-pandangan beliau tentang kepemimpinan PPP kuat lemahnya apa, yang perlu diperbaiki ke depan dan ketiga tentu doakan beliau secara langsung agar diberikan kesabaran dan ketabahan," kata Romahurmuziy, yang akrab dipanggil Romy, di gedung KPK Jakarta, Senin, (11/4/2016).

Kedatangan Romy di gedung KPK turut didampingi oleh ketua ketua "steering committee" muktamar PPP Suharso Manoarfa. Rencananya, seusai bertemu Suryadharma, Romy pun mengaku akan menemui Djan Faridz yang tidak mengikuti Muktamar islah tersebut.

"Adapun Pak Djan Faridz saya yakin ini soal waktu. Segera setelah saya mengunjungi Pak SDA, saya akan menemui Pak Djan Faridz membahas islah, supaya beliau satu-satunya personel yang belum hadir di muktamar kita kemarin bisa bergabung untuk membesarkan PPP, tentu tidak pas kalau energi yang beliau miliki hanya digunakan untuk terus berbeda," tambah Romy.

Romy menyatakan bahwa pihaknya pun sebenarnya sudah mengundang Djan Faridz dan ia mengantongi tanda terima undangan yang sudah diterima Djan Faridz.

"Yang jelas semua tanda tangan undangan, semua tanda tangan dokumentasi muktamar apakah itu surat keputusan wilayah dan cabang yang hadir. Tanda tangan Pak Suryadharma dibawakan langsung ke dalam Rutan oleh ibu SDA. Sehingga menurut saya tentu sepengetahuan KPK karena kami tidak ingin hal ini mengganggu beliau sebagai tahanan KPK, dan keberadaan ibu Indah pada waktu pembukaan persidangan yang menetapkan ketua umum itu menunjukkan muktamar ini sepenuhnya ada dalam monitoring pak SDA," ungkap Romy.

Romy, yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal PPP pada masa kepemimpinan Suryadharma Ali, terpilih secara aklamasi dalam Muktamar Islah yang dilaksanakan pada 8-11 April 2016.

Ia menyisihkan sejumlah nama lain yang muncul sebagai calon ketua umum, seperti Epyardi Asda, Fernita Darwis, dan Wardhatul Asriyah. Ketiganya merupakan wakil ketua umum PPP versi Muktamar Jakarta yang diketuai oleh Djan Faridz.

Selain memilih Romy sebagai Ketua Umum, Muktamar Islah juga menetapkan Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama saat ini, sebagai wakil ketua umum PPP versi Muktamar Bandung, kemudian Ermalena, pengurus hasil Muktamar Surabaya, sebagai wakil ketua umum PPP. (ANT)

Baca juga artikel terkait ISLAH PPP atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra