tirto.id - Lamine Yamal datang ke Barcelona ketika usianya baru tujuh tahun. Jebolan La Masia itu kini menjadi bintang muda Timnas Spanyol hingga membawa La Furia Roja lolos final EURO 2024 di Jerman. Bagaimana silsilah keluarga Yamal hingga bisa memperkuat Spanyol?
Performa Lamine Yamal semakin meroket selama penyelenggaraan EURO 2024. Menurut catatan Whoscored, pemuda 16 tahun itu sudah turun dalam 6 pertandingan. Hanya satu laga yang dimulai dari bangku cadangan.
Artinya, Yamal masuk starter dalam 5 kali duel sejak fase grup hingga babak semifinal. Kepercayaan penuh yang diberikan pelatih Luis de la Fuente pun langsung dibayar tuntas.
Winger kanan Spanyol itu menyumbangkan satu gol ditambah tiga assist selama 418 menit di atas lapangan. Gol tunggalnya menjebol gawang Prancis yang dikawal duet bek tengah Dayot Upamecano dan William Saliba.
Performa ciamik Lamine Yamal turut memastikan langkah Spanyol lolos final EURO 2024. Mereka menantang Inggris demi trofi juara. Andai La Furia Roja sukses menghajar The Three Lions, Yamal yang masih belasan tahun berpotensi menorehkan tinta emas bersama skuad Timnas Spanyol.
Keturunan Guinea Khatulistiwa-Maroko yang Lahir di Spanyol
Lamine Yamal baru dua musim terakhir membela klub di liga profesional bersama Barcelona. Ia datang dari tim lokal, CF La Torreta. Ketika bergabung bersama tim U19, penampilannya langsung memikat hati pelatih Xavi Hernández.
Sejurus kemudian, Yamal melakoni debut untuk tim utama El Barca pada bulan April 2023. Usianya baru 15 tahun, 9 bulan, dan 16 hari. Barca menghajar Real Betis 4-0.
Situs web klub menuliskan ia sangat menonjol disebabkan beberapa hal. Di antaranya kemampuan membawa bola, menciptakan peluang, dan fleksibilitas. Yamal termasuk pemain serba bisa dan dapat diturunkan sebagai penyerang, gelandang serang, maupun sayap kanan.
Sejak berumur 12 tahun, Lamine Yamal sudah dibanding-bandingkan dengan Lionel Messi. La Pulga, julukan Messi, memang termasuk produk La Masia, akademi milik Barcelona. Bahkan, Yamal pernah disebut-sebut sebagai "Leo Messi Mini" berkaca pada penampilan spektakuler di LaLiga Promises 2019. Demikian dikabarkan Marca.
Pemilik nama lengkap Lamine Yamal Nasraoui Ebana itu lahir di Esplugues de Llobregat. Kawasan ini terletak di Catalunya, Spanyol, dan berjarak cukup dekat dengan Stadion Camp Nou, kandang Barcelona. Esplugues juga menjadi lokasi tempat tinggal Gerard Piqué, Andrés Iniesta, dan Dani Alves.
Yamal dilahirkan dari pasangan imigran asal Guinea Khatulistiwa dan Maroko. Ayah Yamal adalah Mounir Nasraoui. Ia berasal dari Maroko dan lahir di kota Larache. Profesinya sebagai pelukis bangunan. Nenek Yamal, Fatima, pindah ke Spanyol dari Maroko sekira tahun 1988.
Sedangkan ibu Yamal ialah Sheila Ebana, lahir di Bata, Guinea Khatulistiwa. Ebana dikabarkan pernah menjadi pelayan di sebuah restoran. Bendera negara Maroko dan Guinea Khatulistiwa turut disematkan di sepatu Lamine Yamal.
"Anak-anak yang bermain untuk Mataro (tim lokal) akan mengenakan pakaian olahraga klub mereka ke sekolah demi[membanggakan diri]. Tetapi dia tidak pernah menunjukkan bahwa dia adalah pemain Barcelona," ujar wanita yang cucunya sekolah di tempat sama dengan Yamal, seperti laporan ESPN.
"Dia tidak pernah mengenakan apa pun yang menunjukkan hal itu dan beberapa anak bahkan tidak mengetahuinya," lanjutnya.
Menurut The Sydney Morning Herald, Sheila Ebana dan Mounir Nasraoui berpisah ketika usia Lamine Yamal masih sangat kecil. Akibatnya, ia menghabiskan waktu untuk bolak balik Rocafonda dan Granollers yang menjadi tempat tinggal masing-masing orang tua.
Di Rocafonda, konon terdapat mural Yamal yang mengenakan kostum Barcelona dan dikelilingi bendera tiga negara: Maroko, Guinea Khatulistiwa, dan Spanyol. Lokasinya bisa ditemukan di pintu masuk toko roti yang dikelola pamannya, Abdul bersama sejumlah sepupu.
Seiring melejitnya nama Lamine Yamal, kemudian viral foto-foto Yamal (enam bulan) bersama Lionel Messi (20 tahun), serta ibu kandungnya, Sheila Ebana. Foto itu diambil tahun 2007 dalam acara yang diadakan Diario Sport dan UNICEF di Stadion Camp Nou.
"Kami membuat kalender tersebut dengan bantuan UNICEF. Jadi UNICEF melakukan undian di lingkungan Roca Fonda di Mataro di mana keluarga Lamine tinggal. Mereka mendaftar untuk mengikuti undian erfoto di Camp Nou bersama pemain Barca. Dan mereka memenangkan undian tersebut," tutur Joan Monfort, sang fotografer.