Menuju konten utama

Hasil EURO 2024 Tadi Malam: Inggris Jumpa Spanyol di Final!

Hasil EURO 2024 tadi malam Inggris vs Belanda skor akhir 2-1, lolos final EURO vs Spanyol. Cek statistik Inggris vs Belanda, rapor pemain, dan MVP.

Hasil EURO 2024 Tadi Malam: Inggris Jumpa Spanyol di Final!
Ilustrasi EURO 2024. (FOTO/UEFA)

tirto.id - Hasil EURO 2024 tadi malam Inggris vs Belanda pada Kamis (11/7) ditutup dengan skor akhir 2-1. Gol Ollie Watkins (90') di Westfalenstadion, Dortmund jadi kunci Inggris lolos final EURO untuk kedua kalinya secara beruntun. The Three Lions bakal jumpa Spanyol.

Hasil semifinal EURO 2024 antara Inggris vs Belanda mencuatkan kembali jargon Football's Coming Home. The Three Lions yang tertinggal lebih dahulu oleh gol Xavi Simons ('7), bangkit dari keterpurukan via penalti Harry Kane (18'). Pada ujung laga, Ollie yang muncul sebagai pemain pengganti, jadi penentu.

Bagi Inggris, ini adalah final EURO secara back to back. Pada Piala Eropa edisi termutakhir, The Three Lions juga lolos ke partai puncak. Namun, kala itu, pasukan Gareth Southgate kalah adu penalti lawan Italia. Kini, lawan yang lebih sempurna datang. Spanyol tiba di final EURO 2024 dengan rekor 100 persen.

Di sisi lain, bagi Belanda, ini adalah akhir yang menyakitkan. Der Oranje gagal mengulang memori indah lolos final EURO seperti pada edisi 1988. Tidak hanya itu, pasukan Ronald Koeman juga mentok di semifinal. Pasalnya, tidak akan ada perebutan juara 3 antara Belanda vs Prancis di EURO 2024.

Jadwal final EURO 2024 Inggris vs Spanyol akan berlangsung pada Senin, 15 Juli 2024 pukul 02.00 WIB dini hari. Laga akan dimainkan di Olympiastadion, Berlin. Partai ini akan jadi saksi apakah Spanyol akan jadi juara EURO terbanyak dengan 4 gelar, atau Inggris merasakan pertama kalinya jadi kampiun Piala Eropa.

Hasil Semifinal EURO 2024 Tadi Malam Inggris vs Belanda Skor Akhir

Hasil semifinal EURO 2024 antara Inggris vs Belanda benar-benar ditentukan oleh detail kecil laga. The Three Lions memang mendominasi penguasaan bola. Pasukan Gareth Southgate juga unggul dalam jumlah tembakan dan expected goals (xG). Namun, yang lebih utama, gol Ollie Watkins terjadi di ujung babak kedua ketika Inggris mengalami kebuntuan total dalam 45 menit terakhir.

Dalam laga semifinal EURO ini, Belanda turun dengan formasi 4-3-3. Cody Gakpo yang selama ini jadi bintang dengan 3 gol, dipilih lagi sebagai starter. Ia ditemani oleh Memphis Depay dan Donyell Malen. Namun, tidak ada di antara trio tersebut yang mendapatkan rapor di atas 6,5.

Penampilan Belanda memang di bawah standar mereka. Berdasarkan FlashScore, satu-satunya penggawa Der Oranje yang punya rapor di atas 7 hanyalah sang pencetak gol, Xavi Simons (7,4). Selebihnya hanya 6. Bahkan, penyerang Wout Weghorst yang disuntikkan untuk menciptakan perbedaan, cuma dinilai 5,9.

Ini kontras dengan Inggris. MVP untuk laga kali ini layak disematkan kepada kapten Harry Kane yang punya rapor 7,9. Di luar dia, ada 8 pemain dalam starting XI Inggris yang mendapatkan rapor 7. Ini termasuk Kobbie Mainoo di posisi gelandang (7,4) dan Marc Guehi yang kembali masuk ke line-up utama (7,2).

Inggris memakai formasi 3-4-2-1 untuk mengakomodasi kekuatan tim ini terutama di lini tengah. Namun, Southgate tetap tidak memasang Cole Palmer dalam 11 pertama. Demikian pula sang pahlawan di perempat final, Ivan Toney. Sang penyerang Brentford bahkan tidak tampil sama sekali malam ini.

Belanda yang tidak dalam performa terbaik mereka, justru bisa unggul lebih dahulu pada menit 7. Xavi Simons menunjukkan kapasitasnya dengan sihir nan apik. Tembakan jarak jauhnya ke sudut kiri atas gawang Inggris tidak bisa dihentikan oleh Jordan Pickford. Gol tersebut membuat Belanda unggul 1-0, tetapi sekaligus menjadikan Oranje lebih pasif.

Sebaliknya, Inggris yang tertinggal, tancap gas. Menit 14, tembakan Bukayo Saka mentah, diikuti percobaan Harry Kane yang terlalu tinggi. Namun, momentum didapatkan The Three LIons ketika Kane dijatuhkan oleh Denzel Dumfries di kotak terlarang. Awalnya, wasit Felix Zweyer tidak menggubris hal ini. Namun, intervensi VAR mengubah segalanya.

Zweyer memutuskan hadiah penalti untuk Inggris. Hal itu tidak dibuang percuma oleh Kane. sang skipper The Three Lions membobol gawang Belanda dan membuat skor jadi imbang 1-1. Tidak hanya itu, Kane jadi pemain dengan gol terbanyak di fase knockout EURO, menyalip rekor Antoine Griezmann (Prancis).

Dumfries nyaris melakukan penebusan atas kesalahannya. Menit 30, bermula dari sepak pojok, ia mengirim tandukan yang hanya mengenai mistar gawang Inggris. Berselang 2 menit, giliran Phil Foden yang membidik tiang kiri gawang Oranje.

Bencana bagi Belanda datang ketika Memphis Depay tak bisa lagi bermain sejak menit 35. Ronald Koeman lantas melakukan pergantian dengan memasukkan Joey Veerman. Sang juru taktik juga berharap akan tuah Wout Weghorst sejak awal paruh kedua.

Mengganti 2 pemain depan sempat membuat Belanda lebih apik di paruh kedua. Menit 65, Virgil van Dijk mendapatkan bola di dalam kotak penalti, lantas mengirim tembakan. Namun, Pickford menghalangi upaya sang defender Liverpool dengan penyelamatan gemilang.

Ketika Belanda mulai bangkit, Inggris sebenarnya bisa mencetak gol pada menit 79. Namun,, tidak disahkan wasit karena Bukayo Saka sudah offside lebih dahulu. Menit-menit akhir merayap, Inggris makin frustrasi karena tak bisa menembus pertahanan Der Oranje.

Southgate melakukan pertaruhan besar ketika memasukkan Ollie Watkins untuk Harry Kane (81'). Namun, kali ini sang juru taktik benar. Laga sudah menunjukkan injury time ketika Cole Palmer, yang masuk bersamaan dengan Watkins, mengumpan untuk sang penyerang Aston Villa.

Dengan ketenangan yang penuh, Watkins membobol gawang Belanda. Skor 1-2, itu menjadi satu-satunya tembakan Inggris sepanjang paruh kedua. Namun, bukan masalah. Tembakan itulah yang mengantarkan The Three Lions ke final EURO untuk kedua kalinya dalam 2 edisi beruntun.

Pencetak Gol: Harry Kane 18' penalti, Ollie Watkins 90+1'/ Xavi Simons 7'

Baca juga artikel terkait EURO 2024 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya