tirto.id - Laga Aston Villa vs Derby County pada Senin (27/5/2019) pukul 21.00 WIB di Stadion Wembley bisa menjadi pertarungan spesial untuk Frank Lampard, manajer Derby. Lampar tidak hanya mesti menjamin tiket lolos ke Premier League untuk timnya, tetapi juga mengejar tiket khusus untuk dirinya sendiri, sebagai calon manajer Chelsea pada kemudian hari.
Pencapaian Frank Lampard di Derby County tergolong menjanjikan. Pada musim pertamanya, sosok berusia 40 tahun itu memiliki persentase kemenangan hingga 42,9 persen. Lampard memimpin Derby dalam 56 laga, dengan hasil 24 kemenangan, 17 seri, dan 15 kalah sejauh ini.
Tidak hanya itu, menurut Mel Morris, presiden Derby, Lampar memiliki aura khusus layaknya para manajer brilian. Oleh karenanya, sang presiden merasa tidak masalah, jika kelak Lampard bakal melangkah keluar dari timnya dan mendarat di Stamford Bridge.
"Frank telah membawa kembali keriuhan ke tempatnya. Dia telah menciptakan lingkungan khusus. Dia memiliki aura, seperti semua manajer hebat," kata Morris dikutip Telegraph.
“Suatu hari dia akan [kembali] di Chelsea, saya yakin, karena legenda ketika dia ada di sana. Semakin lama dia di sini dengan kesuksesan, semakin mudah untuk pergi ke sana tanpa risiko karena Chelsea adalah klub besar dengan harapan besar," tambahnya.
Frank Lampard yang lahir di Romford pada 20 Juni 1978 memulai kariernya bersama West Ham. Namun, tidak salah lagi, puncak kariernya adalah ketika berada di Chelsea selama 13 musim. Di klub tersebut, bahkan ia menyandang status sebagai top skor dengan torehan 211 gol di semua kompetisi.
Ketika Lampard menjalani musim yang cemerlang, Chelsea justru sedang dalam posisi dilematis. Tim tersebut memang berhasil menembus final Liga Eropa yang akan digelar pada Kamis (30/5/2019). Namun, tidak ada jaminan pelatih mereka, Maurizio Sarri bakal bertahan musim depan.
Selain karena penampilan The Blues yang naik-turun, Sarri juga digosipkan bakal bergerak ke Juventus, yang sekarang sedang mencari pelatih baru usai mundurnya Massimiliano Allegri.
Morris sendiri mengaku bangga dengan pertaruhannya menunjuk Frank Lampard sebagai manajer Derby sejak 31 Mei 2019 lalu. Apa pun pilihan sang manajer, bertahan atau hengkang, Morris membuka tangan lebar-lebar.
“Saya akan selalu senang [dengan fakta bahwa] kami memberinya kesempatan, bangga dengan apa yang telah ia capai bersama kami, dan jika [perpisahan] itu terjadi lebih cepat daripada yang dibayangkan saya hanya berharap itu berhasil baginya. Sama sekali tidak ada perasaan terluka, dan kami memahaminya sebagai kesempatan yang tidak dapat ia tolak," papar sang presiden.
Jadilah, laga Aston Villa kontra Derby County malam ini bukan sekadar demi mimpi The Rams lolos ke Premier League. Nasib sang manajer juga akan dimainkan di sana.
Editor: Fitra Firdaus