tirto.id - PT Krakatau Steel (KS) mencatat laba bersih senilai 74,1 juta dolar AS atau Rp1,1 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS) pada triwulan I (Q1) 2020. Capaian laba ini menjadi yang pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan capaian laba ini dimungkinkan lewat sejumlah efisiensi. Per Januari 2020, KS mengklaim berhasil menekan beban biaya hingga 28 persen seperti keperluan penggunaan energi, consumable, utility, biaya tetap, dan suku cadang mengalami penurunan. Di saat yang sama ada peningkatan produktivitas tenaga kerja hingga 43 persen dibanding 2019.
“Atas upaya-upaya efisiensi, Krakatau Steel telah berhasil melakukan penghematan biaya sebesar 130 juta dolar AS pada triwulan I 2020,” ucap Silmy Karim dalam keterangan tertulis yang diterima reporter Tirto, Jumat (29/5/2020).
Silmy bilang berbagai upaya efisiensi itu juga telah menghasilkan penurunan beban pokok pendapatan sebesar 39,8 persen dan penurunan biaya administrasi dan umum sebesar 41,5 persen. Penurunan biaya operasi atau operating expenses induk katanya juga turun 31 persen menjadi 46,8 juta dolar AS.
Meski mencatat kinerja positif pada Q1 2020, Silmy menjelaskan triwulan II (Q2) 2020 tetap akan jadi periode yang sulit. Ia menyatakan Q2 2020 akan jauh berbeda dengan apa yang berhasil dicapai perusahaan selama Q1 2020. Beberapa faktornya terkait pelemahan perekonomian nasional, pelemahan kondisi pasar baja hingga 50 persen, dan tekanan pandemi COVID-19.
“Hal ini jika berlanjut terus menerus maka diperkirakan akan berdampak pada kinerja di tahun 2020," jelasnya.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto