Menuju konten utama

Krakatau Steel Belum Masuk Holding MIND ID Karena Belum Sehat

Krakatau Steel belum masuk ke dalam holding BUMN tambang karena kondisi keuangan perusahaan belum sehat.

Krakatau Steel Belum Masuk Holding MIND ID Karena Belum Sehat
Orias Petrus Moedak saat masih menjabat Direktur Umum PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/pd/16.

tirto.id - PT Krakatau Steel masih belum bergabung ke dalam holding perusahaan tambang dan industri pelat merah MIND ID.

Direktur Utama MIND ID atau PT Inalum Orias Petrus Moedak mengatakan, keputusan ini bergantung kemauan pemegang saham dan ia sendiri belum mengetahui tepatnya kapan KS disetujui untuk bergabung.

“Perusahaan masih terpisah tidak masuk ke grup MIND ID tapi masalah gabung ke dalam kami tidaknya lebih ke pemegang saham,” ucap Orias dalam diskusi di Hotel Aryaduta, Rabu (29/1/2020).

Jika merujuk pada kelompok atau klaster yang sudah dibuat pemerintah, holding yang dipimpin PT Inalum itu memang sudah mencangkup industri. Alhasil memang sewajarnya PT KS bergabung.

Ia mencontohkan saat MIND ID mengadakan pertemuan PT KS tetap ikut. Meskipun saat ini belum bergabung, ia menyatakan ada beberapa kebijakan MIND ID yang sudah diterapkan oleh PT KS.

“Bisnisnya dia masuk cluster kami. Kalau pertemuan di BUMN cluster pertambangan itu ada KS,” ucap Orias.

Sementara itu, Direktur Utama PT KS Silmy Karim menyatakan perusahaannya memang pasti akan bergabung.

Hanya saja ia mengatakan perusahaan itu juga baru merampungkan kesepakatan restrukturisasi terbesar dalam keuangan Indonesia dengan nilai 2,2 miliar dolar AS. Ia menjelaskan KS perlu waktu untuk membereskan masalah ini.

“Iya saya rasa kemungkinan besarnya ke arah sana [masuk holding], tapi kami belum pastikan kapannya. Jadi waktu dulu sepakat kalau belum sehat kita masukan kan nanti secara konsolidasi kurang baik. Nanti setelah sehat akan kita masukan," kata Silmy di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Selasa (28/1/2020).

Baca juga artikel terkait KRAKATAU STEEL atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana