tirto.id - Aktor Kwak Dong Yeon menerima tawaran untuk membintangi drama akhir pekan milik MBC bertajuk No Second Chance (judul sementara) sebagai pemeran utama pria.
Sebuah sumber dari agensi Kwak Dong Yeon, FNC Entertainment mengatakan pada Jumat (21/6/2019), bahwa sang aktor telah menerima tawaran drama dari MBC dan sedang meninjaunya.
“Kwak Dong Yeon telah menerima tawaran untuk membintangi drama akhir pekan MBC berjudul No Second Chance dan saat ini sedang meninjaunya. Belum ada yang diputuskan,” ujar perwakilan FNC Entertainment, seperti dilansir Soompi.
No Second Chance akan menceritakan kisah para tamu yang telah tinggal lama di sebuah penginapan ‘Paradise Inn’, yang terletak di lingkungan Huam, distrik Yongsan. Dari kamar pertama sampai kamar keenam, semua tamu berbeda dalam hal usia, jenis kelamin, dan bahkan sampai kepada tempat mereka tumbuh dewasa.
Peran yang ditawarkan kepada Kwak Dong Yeon adalah Na Hae Joon, cucu Na Wang Sam, presiden Dong Bang Hotel. Setelah kembali ke rumah setelah mengambil jurusan administrasi bisnis di sebuah perguruan tinggi bergengsi di Amerika Serikat, Na Hae Joon bekerja sebagai Direktur Strategi di Hotel Dong Bang, demikian seperti dilansir TV Report.
Karakternya digambarkan sebagai tipe pria yang sombong, berani dan juga berduri. Tetapi, ternyata ia memiliki banyak cinta untuk ibunya. Meskipun fantasinya tentang cinta telah lama memudar, akhirnya ia kembali menemukan cinta tersebut ketika bertemu dengan seorang wanita yang tinggal di Paradise Inn.
Jika Kwak Dong Yeon menerima tawaran ini, maka untuk pertama kalinya, ia akan bermain sebagai pemeran utama pria di dalam drama.
Sebelumnya, Kwak Dong Yeon memang sering membintangi drama sebagai pemeran pembantu atau sebagai second lead. Di antaranya, seperti di dalam drama My Stranger Hero (2018), My ID is Gangnam Beauty (2018), dan Radio Romance (2018).
Sementara, No Second Chance ditulis oleh Koo Hyun Sook. Ia pernah menulis sejumlah naskah drama, seperti The Gentlemen of Wolgyesu Tailor Shop (2016), The Legendary Witch (2014), dan 100 Year Inheritance (2013).
Editor: Yulaika Ramadhani
