Menuju konten utama

Kumpulan Contoh Soal UAS PPG Prajabatan dan Kunci Jawabannya

Berikut kumpulan contoh soal UAS PPG Prajabatan dan kunci jawabannya yang bisa dijadikan referensi sebagai  persiapan mengikuti pendaftaran seleksinya.

Kumpulan Contoh Soal UAS PPG Prajabatan dan Kunci Jawabannya
Sebanyak 313 orang dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Program Pendidikan Guru (PPG) dalam Jabatan. (ANTARA) (ANTARA/)

tirto.id - Kumpulan contoh soal UAS PPG Prajabatan dan kunci jawabannya ini bisa Anda gunakan sebagai persiapan mengikuti pendaftaran seleksi PPG Prajabatan.

Mahasiswa yang mengikuti PPG Prajabatan biasanya akan dievaluasi melalui Ujian Akhir Semester (UAS). Sebagian soal UAS yang diberikan adalah penugasan dan proyek yang diberikan sebelum UAS.

Oleh karena itu, mahasiswa tinggal mengumpulkan seluruh penugasan UAS pada hari H pelaksanaan UAS.

Agar Anda dapat mengikuti UAS PPG Prajabatan dengan baik, berikut adalah kumpulan contoh soal UAS PPG Prajabatan dan kunci jawabannya. Dengan berlatih mengerjakan soal UAS secara disiplin, kesempatan Anda lulus akan semakin besar.

Kumpulan Contoh Soal UAS PPG Prajabatan dan Cara Menjawabnya

1. Berikan contoh kegiatan pembelajaran yang berbasis pemahaman peserta didik? Jelaskan alasannya!

Jawab:Guru memiliki tugas utama untuk mengantarkan peserta didik pada prestasi terbaiknya sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Sehingga penting bagi guru untuk memahami karakteristik peserta didiknya dan cara mengembangkan potensinya.

Guru perlu kreatif untuk mengeksplorasi berbagai upaya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mulai dari pemilihan media, metode, bahan ajar dan penugasan yang tepat dan kreatif sehingga sesuai dengan karakteristik dan perkembangan mereka termasuk gaya belajarnya.

Contoh kegiatan pembelajaran yang berbasis pemahaman peserta didik adalah penggunaan media gallery walk dalam mengajarkan materi recount text.

Dalam pelaksanaanya, guru menyiapkan poster berisi teks recount dengan variasi gambar-gambar yang disukai peserta didik di kelasnya. Misalnya di kelas tersebut banyak siswa yang suka 'Drama Korea', maka guru dapat menambahkan gambar berbagai tempat menarik di Korea Selatan.

2. Pendekatan Culturally Responsive Teaching merupakan cabang dari pendidikan multikultural. Jelaskan!

Jawab: Pendekatan CRT merupakan salah satu cabang dari pendidikan multikultural yang bertujuan untuk menghargai dan menghormati keragaman budaya yang ada di sekolah.

Dalam pendekatan CRT ini, guru mengintegrasikan pengalaman budaya peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga peserta didik dapat merasa dihargai dan diakui sebagai individu yang unik dan dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.

Penekanan pada budaya dan komunitas tidak hanya dijadikan sebagai upaya mendekatkan peserta didik dengan konteks pembelajarannya, tetapi diharapkan dapat menjembatani munculnya kesadaran peserta didik terhadap identitas budayanya.

Dalam pendekatan CRT, guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk berinteraksi dengan peserta didik dari berbagai latar belakang budaya, dan mengintegrasikan pengalaman mereka ke dalam pembelajaran.

3. Mengapa harus menggunakan pendekatan Culturally Responsive Teaching untuk melaksanakan pembelajaran pada peserta didik Sekolah Dasar!

Jawab: Pendekatan CRT harus dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah dasar karena dapat memberi banyak manfaat baik guru, peserta didik, dan sekolah.

Pendekatan pembelajaran Culturally Responsive Teaching ini merupakan suatu cara komprehensif untuk membekali guru dalam mengajar peserta didik di lingkungan yang berlatar belakang budaya yang berbeda-beda serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan tanggap budaya seorang guru dalam setiap muatan pembelajaran mengupayakan terhadap lingkungan pembelajarannya.

Adapun manfaatnya yaitu dengan pendekatan CRT peserta didik akan lebih mengenal dekat dengan budayanya mereka sendiri dan menghargai kebudayaan teman lainnya.

Meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan pendekatan CRT guru dapat mengembangkan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna dengan memperhatikan keragaman budaya peserta didik.

4. Guru memiliki peran yang sangat beragam. Sebutkan peran guru dalam menghadapi latar belakang murid yang berbeda-beda?

Jawab: Peran guru dalam menghadapi latar belakang murid yang berbeda adalah sebagai berikut:

a. Guru sebagai model, teladan dan panutan.

b. Guru sebagai pendorong kreatifitas dan inspirator bagi murid.

c. Guru sebagai motivator.

d. Guru sebagai penasihat.

e. Guru sebagai fasilitator.

5. Seberapa jauh ajaran Ki Hajar Dewantara memengaruhi warna pendidikan di Indonesia?

Jawab:Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan Indonesia yang memberikan warna dan pengaruh besar terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia sejak zaman penjajahan hingga saat ini. Beliau mendapat gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan telah menjadi bagian penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia.

Gagasan dan pemikiran yang tertuang dalam sistem pendidikan yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantoro terus dikaji oleh para pakar pendidikan dan menjadi masukan serta dasar bagi pengembangan konsep atau sistem pendidikan yaitu dalam implementasi dari kurikulum yang diterapkan. Sehingga kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan di Indonesia selaras dan sejalan dengan konsep pemikiran beliau.

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan sebagai tuntunan di dalam hidup tumbuhkembangnya anak-anak, artinya pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu baik kodrat alam dan kodrat zaman, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya yang ditunjukkan pada sistem among yang digagas oleh beliau.

6. Jelaskan hubungan antara karakteristik materi dan konteks budaya peserta didik di Sekolah Dasar! Jawaban :

Jawab: Hubungan antara karakteristik dan konteks budaya peserta didik di sekolah dasar adalah sangat penting dalam pembelajaran. Dalam hal ini kita membahas mengenai karakteristik materi yang meliputi topik, metode, strategi, dan sumber daya yang digunakan dalam pembelajaran.

Dalam konteks budaya peserta didik di sekolah dasar, karakteristik materi harus dipertimbangkan dengan cermat untuk memastikan bahwa materi pembelajaran relevan dan bermakna bagi peserta didik.

Misalnya, di dalam kelas terdapat peserta didik yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Maka guru harus menyampaikan materi pembelajaran yang bisa mencakup semua kebudayaan yang dimiliki peserta didik di kelas tersebut.

7. Bagaimana cara menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran yang disesuaikan tingkat pencapaian peserta didik. Jelaskan!

Jawab: Cara guru menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran yang sesuai tingkat pencapaian peserta didik adalah guru harus memperhatikan beberapa prinsip berikut :

a. Guru dapat menciptakan lingkungan yang penuh perhatian, saling peduli, terbuka, dan nyaman untuk belajar.

b. Guru mampu menciptakan kebiasaan di antara peserta didik untuk saling menghargai sesama teman, dan guru.

c. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bermain bersama teman, dan mengerjakan tugas dengan anggota kelompok

d. Guru mampu menumbuhkan hubungan yang positif dan konsisten dengan sesama siswa dan orang lain.

e. Guru memberi keleluasan pada anak untuk belajar dengan berbagai cara, termasuk kegiatan belajar yang terjadwal secara rutin.

f. Guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan peserta didik.

g. Guru mampu menciptakan lingkungan yang nyaman sehingga dapat merangsang kecerdasan peserta didik.

h. Guru harus mampu mengkondisikan lingkungan belajar yang mempunyai tempat untuk dapat bergerak, beraktivitas dan beristirahat dengan leluasa.

Untuk melihat soal-soal ini secara lebih lengkap dan kunci jawabannya, Anda bisa mengklik link PDF berikut ini:

Contoh soal 1

Contoh soal 2

Baca juga artikel terkait PPG PRAJABATAN atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno