tirto.id - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan setidaknya ada 18 negara akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi pada saat G20 yang digelar 15-16 November 2022 di Bali. Namun, ia tidak memungkiri kemungkinan bertambah.
"Saya lupa datanya tapi sekitar 18 sampai 20," kata Retno dalam keterangan pers usai rapat intern di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10/2022).
Retno mengaku, Amerika sudah menyatakan akan hadir dalam pertemuan bilateral dengan Indonesia di G20. Namun, ia belum menerima laporan apakah Rusia akan melakukan pertemuan bilateral dengan Indonesia.
"Bilateral sudah 18. Tadi Amerika terjadwal ya. Sekali lagi semua sedang bergerak tapi insyaallah akan baik," jelas Retno.
Retno menuturkan pemerintah terus menerima permohonan dari negara lain untuk bertemu dengan Jokowi. Ia mengaku permohonan terus bergerak sementara Jokowi berstatus pemimpin G20.
Oleh karena itu, mereka berupaya memenuhi ekspektasi pertemuan. Ia pun tidak memungkiri bahwa waktu pertemuan tidak hanya saat G20 saja.
"Jadi Bapak Presiden kan harus memimpin sehingga kesempatan untuk melakukan pertemuan bilateral juga hanya bisa dilakukan di (antara) in between pertemuan itu," tutur Retno.
"Jadi kita akan berusaha mengakomodir semaksimal yang dapat kita lakukan tetapi kalau masih ada yang belum mendapatkan kita akan coba mengakali misalnya di pertemuan ASEAN kalau mereka hadir di ASEAN beberapa oke kita bilateralnya mungkin di ASEAN. Demikian juga kalau di APEC, kita ketemunya di APEC tapi prinsipnya presiden sangat menghargai dan ingin sekali melakukan pertemuan sesuai dengan permintaan para leaders negara lain," pungkas Retno.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri