tirto.id - Kerusuhan mewarnai pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Timnas Indonesia vs Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/9/2019) malam.
Dari pantuan Tirto di SUGBK, kericuhan diawali di tribun bagian selatan. Ada sejumlah fans Indonesia yang berusaha masuk ke pinggir lapangan dan menghampiri tribun yang ditempati suporter Malaysia. Satu dari suporter tersebut terlihat mengacungkan jari tengah ke arah penonton Malaysia.
Polisi dan aparat keamanan, lantas berhasil meringkus para perusuh, namun bentrok tetap tak terhindarkan. Alih-alih reda, fans di tribun bagian atas justru melempar sejumlah benda ke arah tribun suporter Malaysia, mulai dari balon tepuk sampai botol air mineral.
Pascainsiden ini petugas mulai mengevakuasi bertahap suporter Malaysia. Namun belum sampai evakuasi selesai, tepatnya pada injury time babak kedua, kerusuhan pecah lagi.
Pemicunya yakni suporter tuan rumah tak mampu menahan emosi diri sendiri usai Malaysia mencetak gol kemenangan lewat kaki Mohamadou Sumareh.
Begitu gol ini tercipta, suporter Indonesia di tribun barat dan selatan langsung berhambur ke luar dari tempat duduk masing-masing.
Sebagian suporter Indonesia mengamankan diri dan pulang, tapi sebagian lagi dari mereka justru terlibat kericuhan di depan pintu masuk zona 2 yang jadi jalur keluar-masuk suporter Malaysia.
Tak lama kemudian puluhan polisi beratribut lengkap dengan helm, tameng, dan pentungan bersiaga di depan zona 2.
Sekitar 5 menit berlalu, saat suasana mulai kondusif, barisan aparat ini bergerak searah jarum jam mengelilingi pelataran ring dalam GBK.
Tapi baru bergerak sampai zona 1, tepat di patung panah GBK, mereka berhenti karena mendapat lemparan botol dari arah luat ring.
Keributan kembali pecah. Tak hanya botol, dari arah luar perusuh menyulut kembang api dengan mengarahkannya ke petugas. Aparat lantas membalasnya dengan tembakan gas air mata. Butuh hampir 30 menit sampai bentrokan terhenti.
Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewabroto, menyayangkan kejadian tidak menyenangkan ini.
"Ini tentu memalukan ya. Apalagi sebelum pertandingan tadi kita sempat dapati ada spanduk-spanduk yang terlalu mengintimidasi lawan. Saya tadi duduk bersama orang FIFA juga dan saya yakin kejadian ini pasti ada laporannya [ke petinggi FIFA]," ujar Gatot saat ditemui Tirto usai pertandingan.
Pelatih Malaysia, Tan Cheng Hoe tidak kalah terpukul dengan kejadian ini.
"Ini pengalaman pertamaku datang ke Indonesia. Tekanannya luar biasa. Ini jadi pelajaran buat kami dan semoga suporter tak ada yang luka," tuturnya.
Hingga artikel ini diunggah pukul 23.00, suporter Malaysia sendiri belum bisa pulang. Mereka masih diamankan oleh pihak kepolisian di dalam kompleks GBK untuk menghindari bentrok lanjutan.
Dalam laga ini, Timnas Indonesia vs Malaysia pada kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia Grup G yang digelar Kamis (5/9/2019) berakhir dengan skor 2-3.
Sempat tertinggal satu angka di paruh pertama, Harimau Malaya berhasil membalikkan kedudukan berkat gol penentu Mohamadou Sumareh di penghujung laga.
Dalam laga ini Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyediakan tiket sekitar 60.000 lembar yang dijual secara daring.
Setelah Malaysia, berikutnya Indonesia diagendakan bakal menjamu tim Asia Tenggara lain, Thailand pada Selasa (10/9/2019) pekan depan.
Di Grup G, Indonesia juga masih akan berhadapan dengan Vietnam dan tim tangguh asal Timur Tengah, Uni Emirat Arab.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Zakki Amali