tirto.id - Lagu Indonesia Raya baru-baru ini viral di media sosial karena dibuatkan dalam bentuk parodi oleh akun Youtube My Asean.
Parodi lagu Indonesia Raya tersebut viral karena lirik lagunya berisikan kalimat-kalimat penghinaan, lalu gambar Garuda Pancasila diganti karikatur ayam yang disertai dua anak laki-laki sedang buang air kecil.
Tak hanya itu, kalimat "Bhinneka Tunggal Ika" yang biasanya terdapat di gambar burung Garuda juga dituliskan secara terbalik.
Namun, video berdurasi 1 menit 31 detik yang diunggah sekitar 2 minggu lalu oleh akun My Asean itu, saat ini sudah tidak bisa dilihat atau sudah dihapus oleh pemiliknya.
Meski demikian, parodi lagu Indonesia Raya yang berisi kalimat-kalimat menghina Republik Indonesia termasuk Presiden Jokowi dan Presiden pertama RI Soekarno sempat diunduh dan diunggah kembali oleh beberapa akun YouTube.
Salah satunya oleh akun Kabar KiniKini yang kembali mengunggah Parodi lagu Indonesia Raya pada Sabtu, 26 Desember 2020.
Hingga Senin (28/12/2020), pukul 11.30 WIB, video berjudul VIDEO MY ASEAN PENGHINA LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA (REUPLOAD) telah ditonton sebanyak 93.263 kali.
Menurut akun tersebut, video yang kembali diunggah tersebut hanya sebagai bukti karena video aslinya sudah dihapus.
"Video yang ini akan saya hapus ketika pemerintah sudah turun tangan dan mengusut tuntas masalah ini," tulis akun tersebut.
Menanggapi video parodi lagu Indonesia Raya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan meminta Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mengusut pelaku pembuatan video parodi Indonesia Raya.
Seperti dikutip Antara, Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar menyatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kemenlu dan PDRM akan segera melakukan investigasi.
"Ini kalau melihat video-nya juga sudah di-take down atau diturunkan. Itu kalau dari sisi channel-nya. Tapi mungkin masih ada karena beredar di media," ujarnya.
Menurut Yoshi, pihaknya sudah melakukan koordinasi gerak cepat sejak Minggu (27/12/2020) ketika menerima laporan dari masyarakat dan mengetahui video tersebut.
"Begitu video naik kami langsung koordinasi dengan PDRM dan Kemenlu di sini. Dari situ kemudian keluar pernyataan dari Kedutaan Malaysia. Itu hasil koordinasi kami dengan pihak Kemenlu guna meredam situasi yang kita lihat kini karena ramai di media dan banyak komentar," katanya.
Prinsipnya, tegas Yoshi, kasus ini akan segera diselesaikan sesuai koridor ketentuan hukum yang berlaku.
"Kita lihat. Prosesnya yang mengalir saja. Kita percayakan kepada pihak Malaysia. Kita percayakan kepada pihak PDRM Malaysia untuk investigasi masalah ini. Jadi biarkan bergulir seperti itu. Kita akan terus pantau," katanya.
Editor: Agung DH