tirto.id - Kronologi polemik desain jersey Tim Nasional Indonesia antara pandit sepak bola Justinus Lhaksana (Coach JUstin), sang desainer Ernanda Putra, hingga pihak apparel Ergonomic Sporty Outfit (Erspo) bermula dari saling balas di media sosial (Medsos) Twitter (X) pada Sabtu (30/3/2024) lalu.
Sebelum ramai di Twitter, Coach Justin mengkritik jersey Timnas dalam salah satu sesi acara “The Bro Code: Akhirnya Coach Justin Ketemu Lia Jkt48 dan Janji Dateng ke Teater,” yang tayang melalui kanal YouTube Registaco, Jumat (29/3).
Coach Justin tak sendiri di acara tersebut. Pria bernama asli Justinus Lhaksana itu mereview jersey replika Timnas bersama 2 rekannya yang juga pandit sepak bola, Pangeran Siahaan dan Hanif Thamrin.
Koci –sapaan akran Justin– mengkritik sejumlah aspek. Dari segi bahan, Justin melabeli jersey buatan Erspo dengan “C aja.” Kemudian mantan pelatih Timnas futsal Indonesia itu mengkritik pemilihan filosofi kemenangan Indonesia atas Jepang di uji coba 1981 yang diadaptasi ke jersey, sebagai suatu yang biasa saja.
Namun Justin memberikan kredit lebih terhadap pola atau jacquard pada jersey home dan away. Walau belakangan dari pujian itu, potongan video acara Bro Code menjadi ramai dibicarakan warganet.
“Sebenarnya watermark-nya lumayan, di luar filosofi yang gemuruh-gemuruh itu,” kata Justin di potongan video Bro Code.
Pujian Justin kemudian direspons oleh 2 rekannya, Pangeran dan Hanif.
“Kalau lu denger ada [gemuruhnya],” kata Pangeran.
“Ada gemuruh, tapi gemuruh sosial media,” balas Hanif.
Kronologi Polemik Jersey Timnas Indonesia Coach Justin vs Ernanda
Mendengar jersey Timnas dikritik habis-habisan oleh 3 orang pandit, sang desainer Ernanda Putra tak tinggal diam. Ia lantas mencuitkan sindirannya kepada Pangeran Siahaan dan Coach Justin pada Sabtu (30/3) pagi.
Diketahui Ernanda merupakan founder dari Makna Creative yang memang menggarap desain jersey tanding dari Erspo. Ernanda kemudian menciutkan sindirannya kepada Pange –sapaan akrab Pangeran–, dengan menyebut sang pandit sedang cari panggung.
Bahkan Ernanda juga menautkan Pange dengan aktivitas politiknya juga turut menyindir Manchester United sebagai tim jagoan dari Pange. Kemudian Pange merespons cuitan Ernanda tak lama setelahnya.
“Gemuruh social media,” tulis akun @pangeransiahaan pada Sabtu (30/3) siang.
Di kesempatan yang sama, Ernanda juga menyindir Justin. Ia mengaku tak tahu menahu tentang sosok Justin sebagai pihak yang menyindirnya tersebut.
“Siapalah dia tiba2 jadi ngomongin desain. udahlah oom lo urus aja hidupmu sendiri,” cuit @ernandaputra pada hari yang sama.
Justin belakangan membalas cuitan Ernanda. Dalam cuitannya di Twitter, Justin meminta Ernanda untuk memahami kritikan dari masyarakat sebagai masukan positif.
“Mayoritas netijen pun sama dgn kami. Mungkin anda designer TOP DUNIA, tp ga keliatan sama sekali dgn design jersey anda. Ituaja, belajar lah menerima pendapat yang berbeda bro @ernandaputra,” tulis salah satu potongan cuitan akun @CoachJustinL.
Ernanda vs Coach Justin Berujung Tagar #BoikotErspo
Ernanda Putra bukan kali ini saja terlibat perseteruan di Twitter. Sejak jersey dirilis, Ernanda beberapa kali membalas kritikan warganet, termasuk dari kalangan kolektor jersey hingga Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Diky Soemarno.
Puncaknya, setelah menyindir Pange dan Justin, kemudian Ernanda mencuitkan pandangannya soal kegaduhan jersey Timnas. Intinya, sang desainer mengaku menikmati gemuruh medsos atas sindiran jersey Timnas yang menurutnya hal itu menjadi pemasaran jersey yang tidak disengaja.
“S4 marketing belom pernah ada kan? yaaa sapatau ada,” tulis potongan cuitan Ernanda Putra.
Cuitan tersebut kembali mendapat sorotan dari sejumlah pihak, termasuk para pandit sepak bola. Ainur Rohman dalam cuitannya menyinggung pandangan sang desainer sebagai suatu sikap yang sembrono. Analis sepak bola itu menyatakan jika kritikan publik terhadap desain jersey merupakan kepedulian masyarakat terhadap Timnas-nya.
“Tim Nasional Indonesia bagi banyak orang di republik ini adalah entitas penting, sumber kebahagiaan, dan bagian dr kultural,” tulis Aun di Twitternya menanggapi cuitan Ernanda.
Tak lama kemudian, tagar #BoikotErspo menjadi trending di Twitter. Belakangan, keramaian di Twitter berlanjut ke Instagram hingga berujung permintaan maaf dari Ernanda dan Makna hingga apparel Erspo.
Makna dan Erspo Minta Maaf Kepada Coach Justin
Founder Erspo, Muhammad Sadad belakangan turut menanggapi polemik jersey Timnas yang bermula dari sindiran Ernanda kepada Coach Justin dan Pangeran Siahaan. Sadad meminta maaf melalui pesan WhatsApp kepada Coach Justin. Screen capture permintaan maaf tersebut diunggah Coach Justin melalui akun Instagram-nya.
Dalam permintaan maafnya, Sadad menyebut jika kegaduhan yang berujung pada boikot, terjadi di luar sepengetahuan Erspo. Bahkan Sadad menyebut jika Erspo juga tak lagi terikat dengan Makna selepas pembuatan desain jersey.
“Gw mewakilin Erspo mau minta maaf terkait kegaduhan yang terjadi. Karena jujur yang terjadi ini beneran di luar kuasa kami. Karena memang kerjasama dengan Ernanda dan Makna itu sudah selesai,” tulis permintaan maaf Sadad.
Pada saat yang sama, Makna Group meminta maaf melalui keterangan resmi di akun Instagram resmi mereka. Makna menyatakan jika apa yang dilakukan Ernanda merupakan wujud pembelaan seorang desainer saat karyanya disindir banyak pihak. Makna pun meminta maaf atas kegaduhan tersebut.
"Saya hanya membela diri, menjawab dengan fakta tanpa berkata kasar, dan saya juga igin mengajak kalian semua berpikir dari sudut pandang saya, dan bayangkan ada di posisi saya. Saya juga manusia normal yang bisa tersinggung, dan tidak luput dari emosi ketika hasil karya yang sudah dikerjakan dengan tidak mudah, dicaci maki dengan kata-kata kasar yang sudah tidak relevan," keterangan Makna.
Ernanda juga meminta maaf secara langsung dengan mengirimkan pesan pribadi yang dibagikan oleh Coach Justin melalui akun Twitter pribadinya. Ernanda siap bertemu dengan Coach Justin. Adapun Coach Justin enggan terlalu jauh menanggapi hal tersebut dan meminta Ernanda untuk merefleksikan karamaian yang terjadi selama ini.
Sementara, Erspo menyatakan jika kerja sama antara mereka dengan makna hanya sebatas jersey tanding tanding Timnas Indonesia, desain badge logo garuda, desain nameset, dan desain pola motif. Erspo kemudian menyatakan siap menerima kritikan publik.
"Perlu kami informasikan, apabila kerjasama antara Erspo dengan MaknaCreative hanya sebatas pada jersey tanding, desain logo, desain badge Garuda, desain nameset, dan desain pola motif. Maka dapat kami sampaikan bahwa kerjasama tersebut saat ini sudah berakhir dan semua bentuk kewajiban telah kami tunaikan," keterangan di akun instagram Erspo.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus