Menuju konten utama

Kronologi Ledakan di Mal Taman Anggrek Versi Polisi

Ledakan di Mal Taman Anggrek mengakibatkan tujuh korban luka-luka.

Kronologi Ledakan di Mal Taman Anggrek Versi Polisi
Suasana kerusakan akibat ledakan yang terlihat dari luar Mal Taman Anggrek, Jakarta, Rabu (20/2/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi menceritakan kronologi terjadinya ledakan gas di foodcourt lantai 4 Mal Taman Anggrek (MTA), Jakarta Barat yang terjadi pada Rabu, (20/2/2019) pagi.

Ia menuturkan, polisi telah melakukan gelar perkara di MTA pada pukul 22.00 WIB sampai 24.00 WIB, Kamis (21/2/2019). Gelar perkara itu dilakukan bersama 16 orang saksi dan 3 orang saksi ahli. Dalam gelar perkara tersebut, ditemukan fakta bahwa dua petugas berinisial K dan F yang bekerja pada hari itu melanggar Standar Operasional (SOP).

Petugas berinisial K dan F awalnya akan memindahkan meteran gas di foodcourt sesuai rencana relokasi rumah makan itu dari lantai 4 ke lantai 2. Foodcourt tersebut ditargetkan oleh Mal Taman Anggrek yang dikelola PT Mulia Intipelangi selesai pada 20 Februari 2019.

"Pelaksanaannya pada hari itu ternyata petugas ini [K dan F] melihat ada 3 tenant yang siap untuk dicopot, namun ternyata dopnya hanya tersedia 2, sehingga yang bersangkutan 2 orang ini berspekulasi, artinya hanya cukup dengan tuas yang satu ini tidak perlu ditutup. Pada saat pencopotan itu pada pukul 08.00," di Polres Jakarta Barat, Jumat (22/2/2019)

Saat K dan F turun ke lantai 2 untuk melakukan instalasi di foodcourt yang baru. Ternyata, salah satu pegawai tenant Depot Betawi di lantai 4, mencoba menghidupkan kompor. Namun tidak ada aliran gas, dirinya kemudian membuka tuas itu dan terjadilah kebocoran gas dan ledakan pada pukul 10.30 WIB.

"Jeda waktu ini ternyata salah satu pegawai depan Depot Betawi datang ke lokasi yang sudah dicopot meterannya ini dan hanya ada pengamanan satu tuas saja yang tidak ditutup, mencoba menghidupkan kompor ternyata tidak hidup, akhirnya tuas ini dibuka akibatnya itu gas keluar dengan deras, enggak lama kemudian dia keluar minta bantuan security, tidak lama terjadilah ledakan," ucapnya.

Akibat kejadian ledakan di MTA tersebut, mengakibatkan tujuh korban luka-luka. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa tiga unit meteran, dua unit kompor gas mini, dua buah pipa aliran gas, dan satu bonggol gas value.

Polisi juga menyimpulkan ledakan murni karena kelalaian dua pegawai PT Mulia Intipelangi.

Baca juga artikel terkait LEDAKAN atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto