tirto.id - Aktris rookie Jo Hana diduga melakukan bunuh setelah menjadi korban penipuan voice pishing sebesar 2 juta won atau setara dengan Rp26 juta (kurs Rp13,03).
Kabar kematian tersebut sebenarnya sudah lama diungkapkan oleh rekannya melalui akun Instagram @plusian_don pada 15 April 2021 lalu.
Dalam unggahannya, pemilik akun tersebut berbagi swafoto antara dirinya dan Jo Hana dengan menuliskan ucapan belasungkawa.
“Memegang impian menjadi seorang aktris, Hana yang baik hati menjadi sekunjum bunga dan terbang ke surga pada usia 23 tahun. Telah ditipu sebesar 2 juta won dalam penipuan lewat telepon dan menderita kesepian. Dia memutuskan untuk memilih hidup tanpa rasa sakit,” tulisnya.
Hana sendiri memulai kariernya sebagai influencer, dan ia mengaku memiliki kehidupan yang sangat sulit, demikian seperti dikutip Sports Kyunghyang.
Dia mengungkapkan hal tersebut saat tampil di variety show Korea, Ask Us Anything Fortune Teller. Hana mengatakan, karena ibunya telah menceraikan ayahnya yang merupakan pelaku KDRT, dia tidak bisa mendapatkan akta kelahiran sejak dulu.
Akibatnya, Hana tidak bisa bersekolah sehingga harus belajar di rumah. Hana juga mengaku tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMP dan SMA, jadi dia tidak mengambil ujian GED atau pun menerima tunjangan asuransi kesehatan dasar.
Dengan bantuan seorang pengacara, Hana akhirnya menerima akta kelahirannya saat berusia 19 tahun dan melanjutkan ujian kelulusannya dan mulai menikmati kehidupan normal.
Usai siaran tersebut, komentar kritik terhadap orang tua Hana pun membanjiri klip video siaran tersebut.
Sebagai tanggapan, Hana lantas berkata, “Terima kasih banyak telah mendukung saya dan mengkhawatirkan saya. Tapi kuharap kalian tidak berbicara buruk tentang ibuku,” katanya.
“Dia hidup sangat keras. Dia tidur 4-5 jam sehari dan bekerja. Dia hidup tanpa kehidupansenggangnya sendiri," kata Hana memberikan klarifikasi.
Sementara, meski pernah dianiaya oleh ayahnya sendiri, Hana tetap ingin bertemu dengannya. Ketika akhirnya ayahnya menghubunginya, tetapi Hana mengaku ayahnya malah hanya memintanya dukungan finansial.
Sebelum menjadi aktris, Hana pernah bekerja di kelab untuk memenuhi kebutuhan hidup. Akan tetapi, keadaannya dipersulit karena pandemi COVID-19 yang tidak kunjung berakhir seperti sekarang.
Karena impiannya menjadi seorang aktris sulit, kemudian Hana memutuskan untuk membuka channel Youtube.
Media Korea menyebutkan, syok akibat penipuan tersebut membuat Hana akhirnya mengambil keputusan ekstrem dan memilih bunuh diri.
----
Depresi bukan lah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Editor: Dipna Videlia Putsanra