tirto.id - Rumah sakit militer terbesar Afghanistan di ibu kota Kabul dihantam serangan bom. Menurut sumber kementerian dalam negeri, setidaknya 19 orang tewas dan 43 lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Aljazeera melaporkan, kronologi peristiwa itu bermula dari dua ledakan besar menghantam pintu rumah sakit militer Sardar Mohammad Daud Khan pada hari Selasa kemarin, kemudian diikuti tembakan senjata berat.
Seorang pejabat Taliban mengatakan, aksi tersebut dilakukan seorang pembom diri dan ada orang-orang bersenjata yang terlibat dalam serangan itu.
"Serangan itu diprakarsai oleh seorang pembom bunuh diri dengan sepeda motor yang meledakkan dirinya di pintu masuk rumah sakit," kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.
Ia mengatakan, semua penyerang telah tewas. Berdasarkan foto-foto yang beredar, ada kepulan asap setelah ledakan di bekas zona diplomatik di daerah Wazir Akbar Khan di Kabul tengah.
Berdasarkan kesaksian petugas kesehatan di rumah sakit yang berhasil melarikan diri, dia mendengar ledakan besar, beberapa menit kemudian terdengar tembakan, lalu 10 menit setelahnya terjadi ledakan kedua yang lebih besar lagi.
Afiliasi ISIS Sebagai Pelakunya
Sementara itu, DW melaporkan, setidaknya ada enam pria bersenjata yang terlihat menyerang rumah sakit militer itu. Seorang saksi mata juga melaporkan, dia mendengar suara tembakan dan melihat asap mengepul dari gedung.
Sebuah cabang lokal yang berafiliasi dengan ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Sejak beberapa bulan terakhir, kelompok itu memang melakukan sejumlah serangan berdarah di Afghanistan.
Pejabat Taliban dari Kementerian Pertahanan, Hibatullah Jamal mengatakan, dua dari enam penyerang sudah ditangkap. "Ada korban di antara personel kami dan warga sipil," kata Jamal.
Rumah sakit yang baru saja dibom ini pernah mengalami serangan serupa di tahun 2011 dan 2017. Dalam peristiwa di tahun 2011, setidaknya enam orang tewas ketika seorang pembom bunuh diri Taliban memasuki gedung. Sedangkan di tahun 2017, pria bersenjata berpakaian staf medis melepaskan tembakan dan menewaskan 30 orang.
Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, yang melakukan serangan itu adalah ISIS-K. Di lain pihak, kata dia, pasukan khusus Taliban telah membunuh lima penyerang.
Serangan ISIS baru-baru ini turut memperumit upaya Taliban untuk menjaga ketertiban sejak mereka merebut kekuasaan pada Agustus lalu. Meskipun ISIS dan Taliban adalah militan Islam Sunni garis keras, mereka memiliki perbedaan dalam interpretasi hukum Islam dan strategi. Mereka telah menyatakan diri sebagai musuh satu sama lain.
Editor: Iswara N Raditya