Menuju konten utama

KPUD DKI Klarifikasi Soal Aksi Walk Out Ahok

KPUD DKI memberikan klarifikasi terkait aksi walk out yang dilakukan Ahok-Djarot. Hal itu terjadi karena adanya miskomunikasi yang menyebabkan keterlambatan acara hingga lebih dari 1 jam.

KPUD DKI Klarifikasi Soal Aksi Walk Out Ahok
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (kanan) dan Djarot Saiful Hidayat (kiri) berbincang sebelum dimulainya konferensi pers yang dipimpin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./aww/17.

tirto.id - Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno menyebut terjadi miskomunikasi ketika pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Saeful Hidayat meninggalkan Rapat Pleno Terbuka penetapan pasangan calon (paslon) gubernur DKI Jakarta putaran kedua.

"Saya kira itu cuma miskomunikasi, dan kebetulan [Ahok-Djarot] ada kondangan. Saya kira nggak masalah. Toh Tim kampanye menunggu," ungkap Sumarno di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (4/3/2017) malam.

Sumarno menjelaskan, miskomunikasi itu terjadi karena KPU Jakarta dan pihak paslon Ahok-Djarot saling menunggu. Ia mengira pasangan Ahok-Djarot belum hadir dalam Rapat Pleno dan hanya paslon Anies-Sandiaga saja yang hadir. Belakangan ia baru tahu, ada paslon Ahok-Djarot di ruangan lain, yang bukan di ruang VIP sebagaimana telah disiapkan panitia.

Kendati demikian, Sumarno tak mempermasalahkan sebab sebenarnya kehadiran paslon dalam Rapat pleno Terbuka bukan sesuatu yang wajib.

Dalam insiden itu, Sumarno mengakui kedua belah pihak sama-sama salah. Seharusnya, lanjut dia, pihak panitia KPUD mengetahui kedatangan paslon dalam rapat itu. Sebaliknya, pihak tim sukses (timses) Ahok-Djarot seharusnya memberitahu ihwal kedatangan mereka ke panitia.

"Dia di lantai dua kalau tahu pasti kami sambut dan kalau tahu ya kita langsung melangsungkan acara," tambah Sumarno.

Berdasarkan kejadian itu, Sumarno mengaku akan belajar dan memperbaiki kinerja KPUD DKI Jakarta. Selain itu, terkait ruangan VIP, ia mengaku biasanya juga disediakan ruang VIP seperti yang dilakukan saat acara debat. Setiap paslon, lanjut dia, juga bisa langsung menemui panitia.

Sumarno mengakui bahwa memang acara Rapat Pleno Terbuka molor dari jadwal. Seharusnya acara dimulai pada pukul 19.30 WIB namun baru dimulai pada sekitar pukul 20.00 WIB.

Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meninggalkan acara Rapat Pleno sekitar pukul 19.50 WIB dengan diikuti oleh wakilnya Djarot Saiful Hidayat.

"Kalau jamnya pas, kita bisa kawinan dulu. Pak Panda Nababan kan nikahin anak. Ini enggak jelas jamnya berapa," kata Ahok sebelum menuju ruang konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (4/3/2017).

Di kubu lain, pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno tidak memberikan tanggapan terkait kejadian tersebut. Mereka mengaku sudah datang tepat waktu sesuai undangan yakni pukul 19.30 WIB.

"Kita enggak ada komentar, kita fokusnya untuk mengikuti proses ini dengan baik dan kita ingin agar manfaat bagi warga Jakarta yang optimal, jadi enggak ada komentar khusus soal itu," kata Sandiaga

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Agung DH