tirto.id - Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan kondisi mata penyidik KPK Novel Baswedan telah membaik. Namun, pertumbuhan jaringannya masih lambat.
"Kemarin disampaikan bahwa proses pengrusakan sel telah berhenti, namun pertumbuhan jaringan masih lambat. Tekanan mata membaik secara umum. Namun bagian kiri mata tekanan masih lebih tinggi," kata Febry, di Jakarta, Senin (17/4/2017), seperti diberitakan Antara.
Febri juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendoakan dan mendukung kesembuhan Novel.
"Kami ucapkan terima kasih pada masyarakat yang terus mengawal dan mendoakan kesehatan Novel. Untuk pendampingan, tim KPK ditugaskan di lokasi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Novel Baswedan dijadwalkan untuk menjalani operasi mata minggu depan. Dokter masih akan melihat perkembangan kondisi mata Novel.
Pada 11 April 2017, seusai salat subuh di masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya. Air keras itu mengenai salah satu mata Novel. Baswedan merupakan salah satu penyidik senior KPK yang saat ini sedang menangani kasus korupsi dalam pengadaan e-KTP.
Sementara, untuk biaya pengobatan Novel di Singapura, menurut Febri, diambil dari APBN dan prosesnya menggunakan mekanisme keuangan negara.
Hal ini sebelumnya telah dijelaskan oleh Wakil Ketua KPK Laode M Syarif pada Kamis (13/4/2017).
"Pimpinan KPK [saya dan Pak Agus] telah bertemu pemerintah [Wapres] untuk membicarakan pembiayaan pengobatan Mas Novel Baswedan dan Pak Wapres setuju bahwa seluruh pembiayaan pengobatan akan ditanggung negara. Beliau juga berpesan untuk mencarikan perawatan terbaik bagi Mas Novel. Sekjen KPK sudah menindaklanjuti kesepakatan tersebut dengan bertemu pihak Kementerian Keuangan. Semoga Novel dapat disembuhkan oleh spesialis mata dan spesialis kebakaran bahan kimia," kata Laode.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra