tirto.id - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta seluruh lembaga penyiaran agar tidak hanya menyoroti masalah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat proses pemungutan dan penghitungan suara berlangsung, Rabu 17 April besok. Tetapi juga memberikan solusi atas peristiwa yang tengah terjadi.
"Kami meminta kepada lembaga penyiaran tidak semata-mata mengangkat permasalahan tersebut. Tetapi harus bisa mengklarifikasi dan meminta tanggapan dari penyelenggara pemilu atau pihak terkait agar dapat dicarikan solusi tersebut," kata Komisioner KPI, Hardly Stefano saat di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2019).
"Artinya tidak hanya memberitakan, tetapi juga harus bisa memberikan solusi agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang baik," tambah Hardly.
Dirinya juga berharap kepada lembaga penyiaran agar dapat menjadi penyiar Pemilu yang damai dan bermartabat.
Hardly pun mengapresiasi seluruh lembaga penyiaran yang terus memberikan edukasi terkait Pemilu dan tidak menayangkan kampanye para peserta sejak masa tenang 14 April hingga saat ini.
"Yang kami lihat saat ini lembaga penyiaran memberitakan soal persiapan Pemilu dan Pemilu di luar negeri, dan sebagainya," ucapnya.
Sehingga, ia pun menyarankan agar pada pemungutan suara besok, edukasi terkait Pemilu untuk masyarakat terus dilakukan oleh seluruh lembaga penyiaran.
"Hal itu [edukasi Pemilu] yang disiarkan, ini mendorong juga partisipasi Pemilu," kata Hardly.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto