tirto.id - Kota Solo perlu kekuatan tambahan berupa personel dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah untuk pengamanan kegiatan Natal dan Tahun Baru 2017 melihat karakternya. Hal itu dipaparkan oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono.
“Atas dasar karakter itulah, kegiatan Gelar Pasukan Lilin Candi 2016 tingkat Polda Jateng dipusatkan di Kota Solo,” ungkap Kapolda Condro, usai memimpin acara tersebut di Lapangan Kota Barat Solo, Kamis (22/12/2016).
Condro mengatakan Kota Solo perlu kekuatan tambahan dari Polda dengan pertimbangan karena tempat ibadahnya lebih banyak dibanding daerah lainnya, dinamika kotanya untuk pergantian tahun pun lebih tinggi dibandingkan Semarang.
Selain itu, Solo juga sebagai tempat pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing ke objek wisata Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Oleh karena itu, Kapolda menuturkan, kekuatan pasukan Brimob, Sabhara, dan personel TNI juga akan membantu Polres Kota Surakarta dalam menjaga keamanan dan keteritban masyarakat dalam kegiatan Natal dan Tahun Baru.
Kapolda mengatakan kegiatan gelar pasukan Lilin Candi 2016 tingkat Jawa Tengah untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, dan Jateng dipusatkan Kota Barat Kota Solo.
Menurut Kapolda kekuatan yang dilibatkan dalam pengamanan Natal dan tahun baru di Jateng sebanyak 9.870 anggota Polri ditambah dari unsur TNI dan Pemerintah Daerah.
Selain itu, pihaknya juga menggelar pos-pos pengamanan dan pelayanan yang ditempatkan ke tempat-tempat strategis termasuk gereja-gereja, objek keramaian seperti mall dan objek wisata.
"Kami mendirikan sebanyak 1.029 pos keamanan dan pelayanan semua Polres di wilayah Jateng," kata Kapolda sebagaimana dikutip Antara.
Ia mengatakan ancaman yang perlu diantisipasi pada kegiatan Natal dan Tahun Baru adalah teror bom baik di tempat-tempat ibadah maupun pusat-pusat keramaian lainnya.
Oleh karena itu, pihaknya secara ketat akan melakukan tindakan kepolisian dengan sterilisasi di lokasi sebelum dilaksanakan ibadah Natal.
"Kita juga melarang organisasi masyarakat melakukan 'sweeping'. Kita akan tindak tegas ormas yang melakukan sweeping," kata Kapolda menegaskan.
Selain itu, pihaknya juga mewaspadai gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) baik itu, pencurian-pencurian dengan kekerasan di rumah kosong maupun di terminal seperti tindak kejahatan copet dan membius korbannya.
Kapolda juga berharap melakukan langkah-langkah supaya fatalitas korban kecelakaan lalu lintas di jalan dalam perayaan liburan Natal dan Tahun Baru bisa lebih rendah atau diminimalisir dan kelancaran arus lalu lintas terjamin.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari