tirto.id - Korea Utara meminta Amerika Serikat membayar 2 juta dolar AS sebagai biaya ganti rugi pengobatan seorang mahasiswa Amerika Serikat, Otto Warmbier pada 2017 di Korea Utara.
Perwakilan AS yang dikirim ke Korea Utara untuk menjemput Warmbier menandatangani surat perjanjian soal pembayaran biaya perawatan tersebut.
Associated Press laporan soal permintaan biaya perawatan ini disampaikan oleh dua orang yang terlibat dalam kesepakatan ini.
Perwakilan Gedung Putih, Sarah Sanders mengatakan bahwa administrasi Trump tidak memberikan komentar apapun terkait perjanjian ini. Kebijakan AS juga menolak untuk membayar uang tebusan warganya yang ditahan di luar negeri.
Warga AS yang ditahan di Korea Utara sebagian besar telah dilepaskan, dan dalam keadaan sehat. Namun, Warmbier, mahasiswa Universitas Virginia meninggal pada Juni 2018 sesaat setelah ia dikembalikan dari Korea Utara dalam keadaan koma. Warmbier ditahan di Korea Utara selama 17 bulan.
Korea Utara menolak tuduhan bahwa mereka melakukan penyiksaan terhadap Warmbier selama ia ditahan, sebaliknya, Korea Utara menyebut ia mendapatkan perawatan kesehatan.
Salah seorang senator, Rob Portman mengatakan bahwa AS tidak berutang apapun pada Korea Utara.
“Otto Warmbier diperlakukan tidak baik oleh Korea Utara dalam banyak hal, termasuk tuduhan tidak benar dan hukuman berat. Fakta bahwa [Korea Utara] menolak memberitahu keluarga atau negara selama 16 bulan adalah penyebab kondisi buruk yang menimpanya,” kata Portman, seperti dikutip The Star.
“Tidak. Amerika Serikat tidak berhutang apapun. Mereka yang berhutang segalanya pada keluarga Warmbier,” tandasnya.
Warmbier ditangkap oleh petugas Korea Utara pada saat dia dan teman-temannya mengunjungi Korea Utara untuk kunjungan studi pada Januari 2016. Ia dituduh mencuri poster propaganda Korea Utara dan dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa.
Orangtua Warmbier, Fred dan Cindy Warmbier saat ini tinggal di Cincinnati, Ohio. Robert Lewis, juru bicara firma hukum yang memasukkan berkas perkara melawan Korea Utara atas nama keluarga Warmbier menolak berkomentar tentang hal ini.
Trump pernah membahas masalah ini dengan Kim Jong-un pada saat KTT Hanoi Februari lalu. Kim mengaku tidak tahu perihal Warmbier dan apa yang menimpanya dan Trump menyampaikan bahwa ia percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kim.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora