tirto.id - Tim relawan pasangan Basuki-Tjahaja Purnama (Ahok-Djarot) pesimistis bisa memenangkan calon gubernur nomor urut dua di wilayah Ciracas Jakarta Timur, dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Syamsul Hadi, salah satu koordinator lapangan relawan, tak yakin bisa memenangkan Ahok-Djarot di tempat di mana dulu Ahok pernah ditolak warga.
"Kita gak bisa optimis, karena masyarakat di luar dan di dalam kan beda. Saya meski pakai baju kotak-kotak kan belum tentu memilih nomor 2, semua tergantung hati nurani," ucap dia di RPTRA Ciracas Prima, Jakarta Timur, Rabu (15/2).
Menurut dia, tugas sebagai korlap hanya sebatas menaungi saksi yang terdiri dari 11 saksi. Masing-masing TPS hanya terdapat satu saksi di satu RW.
Terkait Ahok yang pernah ditolak di RW 10 di kampung itu, ia menolak jika dikatakan terdapat penolakan tetapi hanya sebatas prokontra. Syamsul bilang, pada waktu tersebut hujan deras dan tidak sempat terjadi negosiasi.
Meski demikian, ia mengaku siap untuk menerima apapun hasilnya.
"Menang kalah tergantung yang milih. Siap memang siap kalah mba," ujar Syamsul.
Terkait adanya serangan fajar, ia menyatakan untuk wilayah Ciracas secara keseluruhan tidak ditemukan adanya serangan fajar.
Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya, meyakini adanya serangan fajar. Menurut dia hal tersebut merupakan sesuatu yang lumrah terjadi. Ia pun bercerita pada pemilu sebelumnya, warga memilih yang banyak pemberiannya. Bahkan, kata dia, banyak warga yang dobel ambil pemberian dari kedua kandidat.
"Warga pasti ada kecurangan. Yang nakal-nakal masih banyak. Kecurangan pasti Ada," ungkap dia.
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Agung DH