tirto.id - Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan pekan lalu menyatakan bahwa akan mendorong pembangunan K-Pop Arena di Seoul untuk menarik lebih banyak wisatawan asing dan menciptakan lapangan kerja di sektor budaya.
Pihak Kementerian mengatakan bahwa proyek ini bernilai sekitar 500 miliar Won (422 juta Dolar AS) dan akan dibangun di Changdong, Timur Laut Seoul, yang kemungkinan bisa dibiayai oleh perusahaan swasta.
Langkah tersebut dilakukan karena sebagian besar pertunjukkan idol K-Pop yang menampilkan tarian koreografi baik dari grup laki-laki maupun perempuan, telah memperoleh tempat di hati banyak penggemar, bukan hanya di Asia, tetapi sudah masuk ke Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Eropa untuk beberapa tahun terakhir.
“Korea Selatan berencana untuk mengadakan festival K-Pop dua kali dalam setahun di arena tersebut, yang akan menampilkan selebriti K-Pop, dengan tujuan untuk menyebarkan genre K-Pop dan meningkatkan citra Korea Selatan,” ujar pihak Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan, seperti dilansir dari Yonhap News Agency, Senin (24/12/2018).
Pihak Kementerian tersebut melihat bahwa K-Pop dan Korean Wave sebagai kekuatan yang dapat menarik kaum muda di seluruh dunia dan menilai langkah ini mampu meningkatkan hubungan yang baik dengan mereka.
Bagi sebagian orang, negara di Asia sering dikaitkan dengan perang Korea 1950-1953 antara Korea Selatan dan Korea Utara. Akan tetapi, kini Korea Selatan telah dikenal sebagai negara asal dari lagu hits “Gangnam Style” PSY dan juga rumah boy group BTS.
Pihak Kementerian juga mengatakan, berencana mengadakan festival belanja nasional yang akan dilaksanakan bersamaan dengan acara festival di K-Pop Arena. Mereka juga akan menawarkan sistem pengajuan pembuatan visa yang lebih baik untuk menarik wisatawan asing dan meningkatkan konsumsi domestik.
Hal tersebut didasari pada pendapat para ahli yang mengatakan bahwa Korean Wave yang dihasilkan oleh K-Pop dan K-Drama dapat mengubah penggemar luar negeri menjadi konsumen produk-produk produksi Korea Selatan.