Menuju konten utama

Kontroversi Campaign ZARA Soal Palestina hingga Muncul Boikot

Kenapa ZARA diboikot? Muncul kontroversi kampanye jaket yang menyinggung Palestina. Simak penjelasannya di bawah ini.

Kontroversi Campaign ZARA Soal Palestina hingga Muncul Boikot
Campaign terbaru Zara. (Instagram/@zara)

tirto.id - Ritel pakaian asal Spanyol, Zara menghadapi krisis dan kecaman publik usai merilis kampanye iklan terbarunya karena menampilkan gambaran kontroversial yang menyerupai gambaran genosida di Gaza, Palestina.

Al Maydeen mewartakan, Zara mengklaim bahwa kampanye yang disebut "The Jacket" ini merupakan desain terkonsentrasi yang dimaksudkan untuk menggambarkan fleksibilitas pakaian.

Namun bumerang muncul ketika potret iklan tersebut mengilustrasikan penggambaran yang tidak menyenangkan seperti mayat-mayat yang dibungkus dengan kantong mayat berwarna putih yang mirip dengan pakaian pemakaman dalam Islam atau kafan.

Iklan tersebut juga menampilkan batu, reruntuhan, dan potongan kardus yang mirip dengan peta Palestina yang terbalik. Akibatnya, banyak pengguna media sosial menyerukan aksi boikot Zara sebagai bentuk nyata kemarahan mereka.

Ini bukan seruan boikot pertama kepada Zara dalam isu serupa. Pada tahun 2021 lalu perusahaan itu juga pernah mendapat kecaman dari sejumlah pihak setelah kepala desainernya membuat komentar anti-Palestina di media sosial.

"Mungkin jika orang-orang Anda berpendidikan, mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang dibiayai oleh Israel di Gaza," kata Kepala Desainer Vanessa Perilman kepada model Palestina Qaher Harhash di Instagram.

Zara Hadapi Kecaman dari Sejumlah Pihak

Kampanye kontroversial dari Zara itu diberi nama "The Jacket" dan merupakan bagian dari seri Atelier. Dalam kampanye tersebut, Zara menampilkan model Kristen McMenamy yang menggendong manekin yang ditutupi kain putih, sementara manekin lainnya tampak dengan anggota tubuh yang hilang. Dia dikelilingi oleh puing-puing dalam gambar tersebut.

Arab News melaporkan, para pengguna media sosial membandingkan penggambaran tersebut dengan gambar-gambar tubuh mereka yang terbunuh dalam perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza.

Seorang kritikus juga menuduh bahwa salah satu potongan eternit di latar belakang gambar-gambar tersebut berbentuk seperti peta Palestina.

Ketika gambar-gambar kampanye tersebut menjadi viral pada akhir pekan, banyak pengguna media sosial yang menyerukan agar orang-orang memboikot Zara.

Perusahaan tersebut telah menghapus postingan yang berisi gambar-gambar tersebut, namun hingga berita ini ditulis pada Senin, 12 Desember 2023 pukul 11.00 WIB Zara belum mengeluarkan pernyataan untuk menanggapi kemarahan publik.

"Menggunakan kematian dan kehancuran sebagai latar belakang untuk fashion sangat menyeramkan, ini adalah keterlibatan dan seharusnya membuat kita sebagai konsumen marah, boikot Zara," tulis seorang seniman Palestina, Hazem Harb, di Instagram.

Influencer Noor Amra dan Hina Cheema juga memposting di Instagram, dengan pesan tersebut: "Kita semua telah melihat gambar-gambar mengerikan dari mayat-mayat berkafan yang keluar dari Gaza... Ini jelas merupakan ejekan yang disengaja kepada warga Palestina. Mereka tahu persis apa yang mereka lakukan."

Menanggapi postingan tersebut, presiden Huda Beauty, Mona Kattan, menulis: "Sakit."

Baca juga artikel terkait CAMPAIGN ZARA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra