tirto.id - Konsumsi gas elpiji atau LPG (Liquified Petroleum Gas) di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kenaikan selama masa mudik Lebaran 2019. Pertamina mencatat, hingga hari kedua atau H+1 Hari Raya Idul Fitri 1440 H, total kenaikan konsumsi gas elpiji mencapai 5,6 persen.
Menurut catatan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY, total kenaikan konsumsi LPG PSO 3 kg dan Non PSO sebanyak 5,6 persen dari harian normal, sebesar 3.860 metric ton menjadi 4.081 metric ton.
Rinciannya, kenaikan sebesar 6,22 persen dari harian normal dialami LPG PSO 3 kg, sedangkan untuk LPG Non PSO serta Brightgas Series terjadi kenaikan sebesar 1 persen dari harian normal. Kenaikan tertinggi terjadi pada H-2, baik untuk LPG PSO maupun Non PSO.
“Pada H-2, LPG 3 kg PSO naik sebesar 19 persen yaitu dari rata-rata harian normal sebanyak 1,2 juta tabung menjadi 1,4 juta tabung,” jelas General Manager Pertamina MOR IV, Iin Febrian, dalam siaran pers yang diterima Tirto.id, Jumat (7/6/2019).
“Sedangkan untuk LPG Non PSO (Brightgas Series dan 12 kg) naik hingga 43 persen dari rata-rata harian normal sebanyak 21.166 tabung menjadi 30.416 tabung per hari,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi potensi kelangkaan gas, Pertamina MOR IV telah menyiagakan agen dan pangkalan LPG sejak tanggal 21 Mei 2019 lalu. Pertamina MOR IV pun memastikan ketersediaan stok gas elpiji, baik PSO maupun Non PSO, selama libur Lebaran 2019 .
“Sebanyak 364 agen PSO siaga dan 90 agen Non PSO Siaga terus menyalurkan LPG ke pangkalan-pangkalan siaga yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta,” kata Unit Manager Comm & CSR Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari.
Andar menambahkan, “Sebanyak 4.744 pangkalan PSO siagan dan 490 pangkalan LPG Non PSO Siaga siap melayani masyarakat selama libur Lebaran ini.”
Editor: Alexander Haryanto