Menuju konten utama

Komisi VIII: BNPB Punya Dana Rp6,5 T untuk Penanggulangan Bencana

Dana tersebut dipersiapkan pemerintah sebagai bagian dari mata anggaran BNPB yang dipegang oleh Kementerian Keuangan.

Komisi VIII: BNPB Punya Dana Rp6,5 T untuk Penanggulangan Bencana
Sejumlah toko dan gudang yang rusak akibat diterjang gempa dan tsunami berkekuatan 7,4 SR di kawasan Pergudangan Kabupaten Donggala, Sulteng, Senin (1/10/2018). ANTARA FOTO/Amirullah

tirto.id - Komisi VIII DPR menampik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tak punya cukup dana untuk menangani bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Wakil Ketua Komisi VIII, Ace Hasan Syadzily menyatakan, meskipun anggaran dana BNPB untuk 2018 turun dari Rp1,2 miliar menjadi Rp768 miliar, tapi pemerintah sudah menyiapkan dana siap pakai untuk penanggulangan bencana.

"Dana yang siap pakai itu sebetulnya cukup besar yaitu Rp6,5 triliun," kata Ace, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Dana tersebut, kata Ace, dipersiapkan pemerintah sebagai bagian dari mata anggaran BNPB yang dipegang oleh Kementerian Keuangan.

"Oleh karena itu sesungguhnya BNPB memiliki dana siap pakai untuk kemudian dipergunakan sesuai kebutuhan yang terjadi dari bencana tersebut," kata Ace.

BNPB meminta tambahan anggaran Rp560 miliar kepada pemerintah untuk penanggulangan gempa bumi di Palu dan Donggala. Permintaan dana ini di luar anggaran BNPB untuk 2018.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani telah menyanggupi dan akan segera memproses permintaan dana tersebut.

"Kami langsung proses hari ini supaya bisa dicairkan sesegera mungkin, bahkan kalau besok memungkinkan (dicairkan) perbankan," ujar Sri Mulyani saat ditemui di Jakarta, Sabtu (29/9/2018).

Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR mengguncang Palu dan Donggala pada Jumat (28/9/2018). Gempa disusul tsunami yang membuat dua wilayah tersebut mengalami kerusakan berat. Jumlah korban yang tercatat BNPB sampai saat ini sebanyak 844 jiwa.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Dipna Videlia Putsanra