Menuju konten utama

Kominfo Pantau Situs Tenor yang Diblokir Hingga 3 Hari ke Depan

Kominfo telah memblokir sembilan Domain Name System (DNS) Tenor.

Kominfo Pantau Situs Tenor yang Diblokir Hingga 3 Hari ke Depan
Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menunjukkan sejumlah penyedia konten GIF pada aplikasi perpesanan Whatsapp saat konferensi pers tentang polemik GIF tidak senonoh pada aplikasi tersebut, di Jakarta, Senin (6/11/2017). ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku telah berkomunikasi dengan Tenor, sebagai pihak penyedia GIF untuk aplikasi WhatsApp terkait dengan konten berbau pornografi.

Hal itu ditegaskan oleh Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, saat memberikan keterangan kepada media di Jakarta, Rabu (8/11/2017).

“Tenor sudah membuat fitur konten yang bertentangan dengan undang-undang kita, tidak bisa lagi diakses di Indonesia,” kata Semuel.

Kominfo telah memblokir sembilan Domain Name System (DNS) Tenor, yaitu tenor.com, api.tenor.com, blog.tenor.com, qa.tenor.com, media.tenor.com, media1.tenor.com, tenor.co, api.tenor.co dan media.tenor.co.

Sementara GIF yang bermuatan pornografi dari Tenor sudah tidak bisa lagi diakses melalui WhatsApp, begitu juga dengan website Tenor, masih diblokir meski pun mereka sudah menindaklanjuti permintaan Kemenkominfo.

Kominfo, kata Semuel, sedang memantau stabilitas sistem pencarian di situs tersebut terhadap konten yang tidak sesuai dengan peraturan di Indonesia hingga tiga hari ke depan. Selain itu, Kominfo juga berencana membahas konten yang dapat diterima di Indonesia dengan penyedia platform lainnya dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjelaskan bahwa pemerintah lebih fokus untuk menghilangkan konten GIF itu sendiri daripada memblokir aplikasi WhatsApp yang masih banyak digunakan masyarakat tersebut.

“WhatsApp itu seperti supermarket. Kami sampai saat ini tidak menutup supermarketnya karena orang masih masuk ke dalamnya. Kami fokus pada barang busuknya itu sendiri, GIF, yang sudah mulai berkurang,” kata Rudiantara usai menghadiri acara di Kantor BPS Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Baca: Soal GIF Berkonten Pornografi: Kominfo Tak Blokir WhatsApp

Baca juga artikel terkait WHATSAPP

tirto.id - Teknologi
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto