tirto.id -
Ketua Umum Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Mochamad Ashari mengatakan soal Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun ini akan lebih mengutamakan penalaran dibandingkan dari sisi akademik atau materi pelajaran yang selama ini diberikan di sekolah.
“Bedanya adalah lebih banyak menggunakan logika, penalaran. Tidak menggantungkan sisi akademik atau pelajaran yang selama ini Anda ambil,” katanya dalam Sosialisasi Daring Pendaftaran UTBK SNBT 2023 di Jakarta, dikutip Antara.
Pendaftaran SNBT 2023 mulai dibuka pada 23 Maret 2023 sampai 14 April 2023 dengan pelaksanaan tes akan berlangsung dalam dua gelombang yaitu 8 sampai 14 Mei 2023 untuk gelombang pertama dan 22 sampai 28 Mei 2023 untuk gelombang kedua.
Ashari menyebutkan contoh dari soal yang mengutamakan logika dan penalaran di antaranya seperti Tes Potensi Skolastik, literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris serta penalaran matematika.
Ashari yang sekaligus merupakan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menuturkan soal yang mengutamakan logika dan penalaran akan mampu menghasilkan cerminan kemampuan dari peserta untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
“Untuk yang tahun ini nanti UTBK nya adalah skolastik, ada beberapa sub lagi yaitu literasi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta matematika. Silahkan melihat di website atau media sosial yang resmi yang kami sediakan,” jelasnya.
Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB Budi Prasetyo menambahkan bahwa tidak akan ada materi mata pelajaran yang terdapat dalam soal SNBT tahun ini karena yang diujikan adalah untuk mengukur penalaran peserta.
"Tidak ada subjek tes mata pelajaran yang diujikan. Jadi matematikanya itu ada, misal kelas 10 tapi yang dipakai penalarannya,” ujarnya.
Materi SNBT 2023 dan Kisi-kisi Soal UTBK 2023
Adapun kisi-kisi ujian tiga komponen soal UTBK SNBT 2023 tersebut adalah sebagai berikut:
A. Tes Potensi Skolastik
Tes Potensi Skolastik adalah ujian yang dirancang guna mengetes kapasitas berpikir para calon mahasiswa PTN. Kapasitas berpikir itu berupa kemampuan memahami dan bernalar yang terbangun dari pengalaman belajar di dalam maupun luar sekolah
Berikut rincian pembagian soal dalam Tes Potensi Skolastik:
1. Penalaran Umum:
-Penalaran Induktif (10 soal, waktu 10 menit)
-Penalaran Deduktif (10 soal, waktu 10 menit)
-Penalaran Kuantitatif (10 soal, waktu 10 menit).
Materi soal Kemampuan Penalaran Umum dalam Tes Potensi Skolastik menguji kemampuan dari peserta ujian dalam menggunakan beragam prosedur untuk pemecahan masalah. Adapun obyek persoalan ialah masalah-masalah baru yang tidak bisa diatasi dengan solusi biasa.
Soal-soal penalaran umum diberikan buat menilai kemampuan berpikir induktif, deduktif, dan penalaran kuantitatif.
Penalaran induktif adalah kemampuan menganalisis berbagai fakta ataupun peristiwa guna menemukan prinsip atau aturan/pola umum yang mendasarinya.
Adapun penalaran deduktif adalah kemampuan berpikir secara logis memakai premis-premis dan prinsip-prinsip yang sudah dipahami sebelumnya.
Terakhir, penalaran kuantitatif ialah kemampuan berpikir melibatkan kuantitas, hubungan matematika sederhana, dan pemakaian operator aritmetika dasar (penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).
2. Pengetahuan dan Pemahaman Umum
Materi soal tes Pengetahuan dan Pemahaman Umum terdiri dari 20 soal, dengan lama waktu pengerjaan 15 menit.
Komponen kedua dalam materi Tes Potensi Skolastik ini menguji kapasitas peserta seleksi dalam memahami dan mengomunikasikan pengetahuan penting di lingkungan kultur Indonesia.
Maka itu materi soal komponen ini menguji keterampilan berbahasa, menggunakan kata, dan keluasan wawasan umum peserta. Pengetahuan praktis soal bahasa, informasi, dan konsep-konsep verbal dan kebahasaan juga diujikan.
3. Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis
Materi soal Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis berupa 20 soal yang mesti dikerjakan dalam waktu 25 menut. Isinya menguji kapasitas peserta dalam membaca, menulis, dan juga mengeskpresikan pemikiran.
4. Pengetahuan Kuantitatif
Terdiri 15 soal dengan waktu pengerjaan 20 menit, materi ujian Pengetahuan Kuantitatif menguji pengetahuan peserta seleksi terkait matematika. Soal-soal tes berkaitan dengan ukuran perhitungan matematika, pemecahan masalah matematika, dan pengetahuan matematika umum.
B. Tes Literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Tes literasi mencakup pengujian terhadap kemampuan menulis, membaca, dan mengolah info dari teks. Terdapat 2 ukuran kemampuan dalam tes itu, yaitu kompetensi kebahasaan dan strategi kognitif.
Materi ujian Tes literasi dalam Bahasa Indonesia terdiri atas 30 soal (waktu pengerjaan 45 menit). Adapun Tes literasi dalam bahasa Inggris beruoa 20 soal (30 menit).
Pada UTBK-SNBT 2023, materi soal Tes Literasi terfokur pada Literasi Membaca, yakni kemampuan memahami, menggunakan, mengevaluasi, merenungkan, dan berinteraksi aktif dengan teks. Maka itu, peserta seleksi dituntut bisa memahami teks dan mengonstruksi makna dari proses membaca soal yang berupa narasi.
C. Penalaran Matematika
Komponen materi Penalaran Matematika dalam UTBK 2023 memuat 20 soal ujian, dengan waktu pengerjaan selama 30 menit.
Penalaran Matematika adalah kemampuan penalaran matematis berupa merumuskan, memakai, dan menafsirkan masalah maupun informasi kuantitatif. Definisi ini sesuai dengan penjelasan di dokumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Kemdikbudristek 2022 tentang numerasi.
Ada dua kemampuan dalam Penalaran Matematika, yaitu: (1) Pemakaian konsep matematika buat menyelesaikan masalah dengan konteks tertentu; dan (2) Penggunaan pengalaman di kelas untuk mengatasi masalah.
Selain itu, Penalaran Matematika melibatkan 3 proses kognitif, yakni: Memformulasikan, Memakai formulasi, dan Menginterpretasikannya.
Dalam UTBK 2023, materi ujian Penalaran Matematika akan melibatkan 4 domain ukur, yaitu bilangan, pengukuran dan geometri, ketidakpastian dan data, serta aljabar.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yulaika Ramadhani