tirto.id - Kisah yang dialami Nabi Zakariya As bisa menjadi contoh bagi orang tua yang mengharapkan momongan.
Melalui kekuatan doa, Nabi Zakariya akhirnya dikaruniai seorang anak kendati usianya kala itu sudah sangat berumur.
Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa ayat yang bisa menjelaskan tentang keinginan Nabi Zakariya itu.
Ia benar-benar berharap mendapatkan anak meskipun saat itu sudah berumur alias berusia sangat tua.
Doa Nabi Zakaria
Melalui surah Ali Imran ayat 38, Nabi Zakariya memulai petualangan doanya dalam meminta momongan. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut:
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Artinya: "Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."
Selain itu, dalam surah lainnya, juga dijelaskan mengenai doa yang dipanjatkan Nabi Zakariya As terkait permintaan pemberian keturunan tersebut.
Dalam surah Al-Anbiya ayat 89, Allah SWT telah berfirman:
وَزَكَرِيَّآ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥ رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ
Artinya: "Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik."
Dituliskan oleh Yunahar Ilyas melalui artikel dengan judul "Kisah Nabi Zakariya AS (2) Doa agar Dikarunia Putera" yang dikutip laman Suara Muhammadiyah, disebutkan bahwa ketika itu Nabi Zakaria beserta istri memang sangat berharap besar agar diberi keturunan oleh Allah SWT.
Tujuannya agar sang anak kelak menjadi penerus dalam menjalankan tugas utama memimpin umat.
Namun, usia beliau ketika itu sudah senja. Bahkan, tubuhnya semakin melemah. Dijelaskan pula jika kondisi sang istri pun tidak bisa mengandung alias mandul.
Melihat situasi tersebut, sangat mustahil bagi seseorang untuk memiliki anak, apalagi sang istri sudah divonis tidak mampu memberikan keturunan.
Alhasil, doa yang selalu dipanjatkan Nabi Zakariya As akhirnya dikabulkan Allah SWT. Lewat surah Maryam ayat 7, dituliskan bahwa:
"Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia."
Mendengar kabar tersebut, sang nabi sebenarnya sempat kaget. Namun, tidak ada sesuatu yang mustahil terwujud jika Allah SWT sudah menentukannya.
Hal ini bisa diketahui melalui surah Yasin ayat 82 dengan terjemahan sebagai berikut:
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia,".
Sebuah hikmah yang bisa dipetik dari kisah Nabi Zakariya As di atas ialah dalam pengharapan mendapatkan anak, hendaknya senantiasa tetap selalu berdoa kepada Allah SWT dengan tekun dan penuh harapan.
Selain itu, juga senantiasa disertai dengan pujian terhadap Sang Maha Kuasa serta mengakui kelemahan yang dimiliki sebagai seorang hamba.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno