Menuju konten utama

Kisah Rauf Anak yang Dibunuh Ibu dan Kakeknya Sendiri di Subang

Kisah Muhammad Rauf, anak umur 13 tahun yang tewas dibunuh ibunya sendiri.

Kisah Rauf Anak yang Dibunuh Ibu dan Kakeknya Sendiri di Subang
Ilustrasi Mayat. foto/Istockphoto

tirto.id - Muhammad Rauf, remaja 13 tahun asal Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Subang, Jawa Barat, meninggal dunia setelah dianiaya ibu kandungnya yang dibantu paman dan kakek korban.

Jenazah Rauf ditemukan di pinggir sungai Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, pada Rabu, 4 Oktober 2023.

Kasus yang dialami Muhammad Rauf menjadi viral di media sosial. Pasalnya, remaja putus sekolah itu meninggal di tangan ibu kandungnya sendiri.

Selain ibunya, Nurhani atau N (43 tahun), sejumlah pihak yang diduga ikut terlibat merupakan keluarga dekat korban, yakni pamannya, S (24 tahun), serta kakeknya, W (70 tahun).

Rauf ditemukan dalam kondisi mengambang di pinggir sungai dengan kondisi berlumuran darah. Selain itu, tangan korban juga masih diikat ke belakang.

Kronologi Rauf Dibunuh Ibunya

Peristiwa yang dialami Muhammad Rauf bermula pada Selasa, 3 Oktober 2023, malam hari. Ia masuk ke dalam rumah melewati atap. Selama ini, Rauf sudah jarang pulang dan dikenal hidup menggelandang.

Kakeknya, W, yang melihat kelakuan korban kemudian menegur. Bukannya takut, Rauf justru memukul sang kakek. Seketika W yang mengalami stroke membalas perlakuan cucunya. Ia memukul balik menggunakan gergaji.

Setelah itu, Rauf mencoba untuk kabur. Ibunya, N lantas menangkap dan membantingnya di atas tempat tidur. Dalam kondisi anaknya yang sudah diamankan, N menghubungi paman korban, S.

Sejurus kemudian, S datang dan mengikat keponakannya. Korban dibawa ke dapur hingga dipindah ke depan kamar.

Rencananya, Muhammad Rauf akan diserahkan ke rumah bapak kandungnya, Dirno (52 tahun), di Indramayu. Rauf sendiri termasuk korban broken home setelah kedua orang tuanya berpisah.

Di tengah perjalanan menggunakan motor pinjaman milik tetangga, N yang mulai bingung akhirnya membuang korban ke saluran irigasi. Rauf dalam kondisimasih hidup dan penuh terluka, serta tangannya terikat ke belakang.

Menurut pengakuan N, mulut Rauf sempat ditutup menggunakan boneka adiknya. Selain tangan diikat, kepalanya juga dibenturkan ke dinding dan kusen rumah hingga dipukul memakai tongkat kayu kakeknya, pipa paralon, serta bambu.

Jenazah Rauf lantas ditemukan warga, sehari kemudian, di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Pihak keamanan sudah mengamankan para pelaku, terdiri dari N, W, dan S, hingga tetangga pemilik motor.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN ANAK atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra