Menuju konten utama

Kisah Exist, Band Pop Malaysia & Tentang Lirik Lagu Mencari Alasan

Band Exist melejit di pasar musik Indonesia berkat lagu "Mencari Alasan". Berikut sejarah band ini. 

Kisah Exist, Band Pop Malaysia & Tentang Lirik Lagu Mencari Alasan
Ilustrasi musik. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Bagi yang pernah merasakan era di mana Indonesia berada dalam gempuran musik Malaysia, Anda pasti pernah mendengar band Exist. Nama mereka sempat melejit di pasar musik Indonesia lewat lagu "Mencari Alasan" yang dirilis pada 1996.

Lagu ini sempat di-cover oleh penyanyi cilik perempuan Faline Andih dan dipublikasikan di kanal YouTube pada 23 September 2019 lagu. Hingga saat ini, Rabu (2/9/2020), pukul 13.00 WIB, lagu cover tersebut sudah ditonton lebih dari 13 juta kali di YouTube.

Siapa band Exist?

Exist adalah band Malaysia yang memulai debut album self-titled dan dirilis oleh perusahaan rekaman JOJO Production. Album ini sempat membuat mereka dikenal berkat lagu "Untukmu Ibu". Nama Exist dipilih dengan harapan mereka tetap terus ada atau eksis di industri musik.

Kiprah mereka dalam industri musik dirintis di saat usia yang masih muda karena, saat itu, rata-rata personelnya berumur dari 13 hingga 19 tahun.

Berbekal modal di album pertama, pada tahun 1993, Exist pun kembali merilis album berjudul Anugerah dan masih dalam label rekaman yang sama.

Namun, usai album ini, mereka berganti label dan beralih ke BMG Music. Di sisi lain, sang vokalis Mamat pun memilih hengkang dari band. Setelah melakukan seleksi, posisi front man kemudian digantikan oleh Ezad.

Dengan formasi baru ini, Exist kembali merilis album berjudul Diammu Gunung Berapi pada tahun 1995. Masuknya Ezad sebagai vokalis ternyata membawa peruntungan baru.

Sebab, perilisan album baru ini malah membuat nama Exist semakin melejit dan mencatat penjualan yang membanggakan. Semua itu berkat lagu "Alasanmu" atau "Mencari Alasan".

Ketenaran mereka tidak hanya berdampak di negeri sendiri saja, tapi turut membuat nama mereka dikenal luas di negara tetangga, Indonesia. Tapi, tampaknya, hanya lagu itu saja yang mampu diterima dengan baik.

Dari sana, Exist terus berkarya dan pada tahun 1997, mereka merilis album baru berjudul Jangan Gentar. Perilisan album ini sekaligus memberi penyegaran karena mereka menambahkan huruf S dalam nama band menjadi Exists.

Namun, perilisan album berikutnya tidak mampu membuat nama mereka semakin bersinar. Pada 2010 lalu, Ezad menyatakan, perkembangan musik di Malaysia tidak berjalan dengan baik karena jarang yang memproduksi album. Hal itu harus membuat Ezad memikirkan strategi untuk karier musiknya.

Untuk itu, dengan berbekal status penyanyi solo, ia kembali mencoba peruntungannya di industri musik Indonesia dengan menggandeng band asal Indonesia My Name Is Keisha. Namun, mereka tetap membawakan ulang lagu "Mencari Alasan".

Alasan itu cukup masuk akal karena lagu "Mencari Alasan" sempat singgah di telinga pendengar Indonesia. Meskipun, kata Ezad, langkahnya untuk bertempur di industri musik Indonesia tidak lah mudah.

Berikut Lirik Lagu Mencari Alasan:

Ikhlasnya hati seringkali disalah arti

Tulusnya cinta tidak pernah engkau hargai

Berlalu pergi dengan kelukaan ini

Kumengalah, kubersabar

Berpaling muka bila saling bertatap mata

Seolah kita tiada pernah saling menyinta

Mencari sebab serta mencari alasan

Supaya tercapai hasratmu

Manis dibibir

Memutar kata

Malah kau tuduh akulah segala penyebabnya

Siapa terlena pastinya terpana

Bujuknya, rayunya, suaranya

Yang meminta simpati dan harapan

Engkau pastinya tersenyum

Dengan pengunduran diriku

Tetapi bagi diriku

Suatu ketenangan

Andainya kita terus bersama

Belum tentu kita bahagia

Selama tidak kau rubah

Cara hidupmu

Ada baiknya bila tidak lagi bersama

Terasa jauh diriku ini dengan dosa

Aku tinggalkan walau tanpa kerelaan

Yang nyata kau tidak merubah

Katakan apa yang kau ingin

Selagi kau dapat berkata

Memang begini sikapmu semenjak dahulu

Baca juga artikel terkait EXIST MENCARI ALASAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH