Menuju konten utama
Liga Champions 2019/2020

Kingsley Coman: Didikan PSG, Pahlawan Bayern di Final UCL 2020

Kingsley Coman menjadi pahlawan Bayern Munchen di final Liga Champions 2019/2020 dengan gol semata wayangnya ke gawang PSG. 

Kingsley Coman: Didikan PSG, Pahlawan Bayern di Final UCL 2020
Kingsley Coman dari Bayern Munchen merayakan gol. (AP Photo / Manu Fernandez, Pool )

tirto.id - Kingsley Coman menjadi pahlawan Bayern Munchen di final Liga Champions 2019/2020 dengan gol semata wayangnya ke gawang Paris Saint-Germain (PSG). Die Roten pun merengkuh trofi juara UCL 2020 berkat aksi pemain didikan Les Parisiens itu.

Laga final UCL 2020 di Stadion Da Luz, Portugal, memang menjadi ajang pembuktian bagi Coman. Winger 24 tahun ini dahulu merupakan pemain didikan akademi PSG. Sayangnya, Coman kalah bersaing dengan para bintang PSG terutama di lini depan.

Nama Coman mulai muncul ke tim utama PSG pada musim 2012/2013. Di usia yang masih sangat muda, ia hanya sekali tampil di ajang Ligue 1 kendati PSG tampil sebagai juara.

Musim berikutnya, Coman berlaga dua kali di Ligue 1. Lagi-lagi, PSG menjadi juara pada musim tersebut. Total, bersama PSG, Coman meraih empat gelar juara.

Coman dilego ke Juventus ketika kontraknya dengan PSG habis. Di Italia, ia bermain 14 kali di Serie A pada musim perdananya. Coman juga bermain di Final Liga Champions meski Juventus kalah dari Barcelona.

Musim kedua di Juventus tidak dituntaskan Coman. Bayern Munchen meminjamnya selama satu setengah musim sebelum dipermanenkan pada awal musim 2017/2018.

Di klub Bundesliga inilah talenta Coman semakin dihargai, yang ia buktikan dengan kontribusi besarnya bagi klub. Total bersama Bayern Muncehn, Coman bermain di 108 pertandingan Bundesliga dengan jumlah 6.653 menit serta menghiasinya dengan 19 gol dan 17 assist.

Kontribusi Coman di Liga Champions pun terhitung bagus. Secara keseluruhan sejak bergabung dengan tim asal Bavaria itu, ia memainkan 1.533 menit dalam 28 pertandingan. Coman juga tercatat bisa mencetak 8 gol dan 8 asisst.

Bergelimang Trofi

Dari 8 gol di Liga Champions tersebut, yang paling diingat Coman sudah pasti ketika berhadapan dengan PSG di final kemarin. Berdiri di tiang jauh ketika Joshua Kimmich melepas umpan silang, Coman sanggup menyambut bola dan menjebol gawang Keylor Navas.

Gol tersebut membuahkan trofi ke-20 sepanjang karir sang pemain. Di usia 24 tahun, jumlah itu tentu terbilang fantastis. Lantas, dari mana saja asal koleksi gelar juara Coman?

Empat trofi ia raih bersama PSG dengan rincian dua dari Ligue 1, satu trofi Coupe de la Ligue, dan satu lagi dari Piala Super Perancis tahun 2013. Jumlah yang sama didapat Coman bersama Juventus. Dua gelar scudetto, satu Coppa Italia, dan satu lagi dari Piala Super Italia.

Itu berarti, sisa 12 gelar juara ia raih semua bersama Bayern. Lima gelar juara ia dapatkan dari ajang Liga Jerman dan semua ia raih secara beruntun. Lainnya adalah tiga trofi DFB Pokal, tiga trofi dari Piala Super Jerman, dan satu lagi tentu saja dari Liga Champions.

Coman sebenarnya berkesempatan menambah koleksi trofinya andai Perancis bisa memenangi Final Euro 2016 lalu. Sedangkan di Piala Dunia 2018 ketika Les Bleus menjadi kampiun, ia tidak masuk ke dalam skuad.

Meroketnya karir Coman setidaknya menjadi pelajaran tersendiri bagi PSG dan Juventus. Utamanya dalam hal kesabaran menanti kematangan seorang pemain. Pasalnya jika sedikit lebih sabar, tentu Juventus yang akan menikmati talenta seorang Coman.

“Juventus melakukan kesalahan yang sama setelah Thierry Henry. Ia datang ke Juventus di usia muda, kemudian dilepas, dan ia luar biasa bersama Arsenal. Sekarang Coman juga seperti itu. Kamu tidak bisa berharap pemain muda menjadi seorang protagonista di level tinggi. Kamu harus lebih bersabar,” ucap Capello.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Iswara N Raditya