tirto.id - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menilai Indonesia Corruption Watch (ICW) tidak komprehensif dalam melihat kinerja lembaga anti rasuah yang dipimpinnya. Ia mengatakan ICW tutup mata terhadap prestasi-prestasi KPK, terutama era kepemimpinan Firli Bahuri.
"ICW seperti orang mengidap diabet sehingga seleranya tidak bisa komprehensif. Tidak bisa menerima yang manis-manis, maunya asin-asin. Karena kalau manis, gula darahnya bisa naik," ujar Ghufron dalam keterangan tertulis, Selasa (29/12/2020).
Pernyataan Ghufron demi membela penilaian Menkopolhukam Mahfud MD yang dikritik ICW pada 28 Desember 2020. Mahfud menyebut prestasi KPK pada tahun pertama era Firli lebih baik ketimbang era Agus Rahardjo. ICW menilai Mahfud bicara hal tersebut tanpa data.
Menurut Ghufron, ICW hanya fokus pada kinerja penindakan KPK dan abai pada aspek pencegahan serta edukasi masyarakat yang dilakukan KPK.
ICW juga mengabaikan peranan KPK dalam mengawal dana Covid-19. Menurut Ghufron, saat semua lembaga negara melambat, sementara KPK "dengan kekuatan 25 persen SDM mencapai hasil optimal".
"KPK telah menyelamatkan potensi kerugian negara selama 1 tahun. Kami bekerja mencapai Rp. 592 triliun jauh melebihi 5th kinerja periode sebelumnya yang mencapai Rp 63.4 triliun," imbuh Ghufron.
Ghufron meyakini masyarakat memiliki penilaian yang bertentangan dengan ICW soal kinerja KPK. "KPK yakin masyarakat dan rakyat indonesia lebih dewasa dari ICW," ujarnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Gilang Ramadhan