tirto.id - Sejumlah kiai sepuh di Jawa Timur menyerukan kepada masyarakat untuk menjaga suasana usai Pilpres 2019 agar tetap aman dan kondusif. Kemudian, tak membuat provokasi dan ujaran kebencian yang memecah belah umat.
Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Gus Gus Indonesia, KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) dalam pertemuan kiai sepuh di rumah Ketua PBNU dan mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), di The Gayungsari, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (19/42019).
"Kami mendukung aparatur keamanan negara bertindak tegas untuk mengantisipasi segala bentuk kerawanan sosial dan potensi konflik horizontal di tengah masyarakat," kata Gus Fahrur dalam keterangan pers kepada Tirto, Jumat (19/4/2019).
Kiai sepuh Jawa Timur yang hadir dalam pertemuan yakni Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri KH Anwar Manshur dan KH Abdullah Kafabihi.
Kemudian, Pengasuh Pesantren Miftachussunnah Surabaya KH Miftahul Ahyar; Pengasuh Pesantren Ploso Kediri, KH Zainuddin Djazuli dan KH Nurul Huda Djazuli; dan Pengasuh Pesantren Sidogiri, Pasuruan KH Nawawi Abdul Djalil.
Gus Ipul mengatakan, pertemuan pemuka agama Islam ini untuk menyikapi dinamika politik terbaru.
"Hari ini Kiai-kiai berkumpul setelah kemarin proses pilihan presiden. Ibaratnya ini adalah melupakan 01-02 untuk bermusyawarah dalam menyikapi dinamika paska pilpres," kata Gus Ipul.
Acara ini, kata dia, merupakan kelanjutan pertemuan serupa pada 17 September 2018 di rumah Gus Ipul. Saat itu, ada Prof Mahfud MD dan Ustaz Yusuf Mansur untuk menggagas gerakkan pilpres yang ceria.
"Pertemuan kali ini sangat penting karena para kiai yang bertemu sebelumnya ada yang mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf dan ada yang mendukung Prabowo-Sandi," ujar Gus Ipul.
Mereka mengganggap, lanjut dia, dukungan dalam Pilpres 2019 telah usai dan saatnya kini menatap ke depan demi keutuhan dan kemajuan bangsa.
Pertemuan ini menghasilkan 4 kesepakatan yakni:
- Bersyukur kehadirat Allah SWT atas terselenggaranya Pemilu 2019 yang aman, tertib dan lancar dan bersedia menerima siapapun yang ditakdirkan Allah SWT untuk menjadi pemimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia atas dasar keputusan resmi KPU.
- Terima kasih kepada masyarakat yang telah menggunakan hak pilihnya secara tertib dan bertanggung jawab. Dan terima kasih juga Kepada segenap aparat negara yang telah bertugas dengan baik.
- Menjaga suasana masyarakat yang aman dan kondusif, menjauhi segala bentuk provokasi dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah ummat, sesuai kaidah dar'ul mafasid muqoddamun ala jalbil masholih (menolak/mencegah kerusakan didahulukan daripada melakukan kebaikan).
- Bersabar menunggu dan mengawasi proses penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU secara profesional, adil dan amanah dalam menjalankan tugasnya sesuai undang-undang yang berlaku untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas.
Editor: Addi M Idhom