tirto.id - Khutbah Jumat berkaitan Jumadil Awal dapat membahas terkait keutamaan dan amalan sunah di bulan ini. Berikut ini contoh khutbah tentang keutaman dan amalan di bulan Jumadil Awal.
Bagi Anda yang belum tahu, Jumadil Awal merupakan bulan yang namanya diambil dari kata "jamada" yang berarti beku. Sebab di bulan tersebut, wilayah Arab mengalami musim dingin (syita) yang membuat air menjadi beku.
Bulan Jumadil Awal menjadi saksi beberapa peristiwa bersejarah dalam Islam, salah satunya pernikahan Nabi Muhammad Saw. dengan Khadijah bin Khuwailid. Di sisi lain, umat Islam pada bulan Jumadil Awal dianjurkan menunaikan amalan sunah seperti melaksanakan Puasa Senin-Kamis.
Khutbah Jumat Jumadil Awal, Keutamaan, dan Amalannya
Khutbah I
Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ،
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ.
اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدٰىهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Segala puji bagi Allah Swt., atas segala nikmatNya kita dapat berkumpul dalam majelis Salat Jumat tanpa halangan suatu apapun. Selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, sosok yang dinantikan syafaatnya di yaumulkiamah kelak. Amin.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Orang yang bertakwa adalah mereka senantiasa berusaha menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah Swt.
Khatib dalam kesempatan ini akan menyampaikan khotbah tentang keutamaan dan amalan sunah di bulan Jumadil Awal.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Umat Islam telah memasuki bulan Jumadil Awal 1445 Hijriah pada Rabu, 15 November 2023 lalu. Jumadil Awal merupakan bulan kelima dalam kalender kamariah.
Meskipun Jumadil Awal tidak sepopuler bulan Rajab, Zulhijah, ataupun Ramadan, bulan tersebut ternyata mengandung banyak peristiwa penting dalam Sejarah Islam. Pertama, bulan Jumadil Awal adalah saksi pernikahan Nabi Muhammad Saw. dengan Khadijah bin Khuwailid. Di samping seorang istri, Khadijah adalah sosok yang sangat membantu dakwah Nabi Muhammad Saw. baik melalui harta dan sebagainya.
Kedua, Jumadil Awal adalah bulan kesedihan bagi Rasulullah Saw. sebab di waktu tersebut beberapa sahabat meninggal dunia seperti Zaid bin Haritsah, Ja'far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawaahah. Dalam pelaksanaan dakwahnya, Rasulullah Saw. tidak seorang diri, beliau dibantu oleh para sahabatnya.
Ketiga, bulan Jumadil Awal adalah bulan peringatan bahagia, sebab pada masa tersebut ulama besar dunia yakni Imam Ghazali dilahirkan di Tus, Iran. Imam Ghazali menjadi salah satu ulama terkenal yang ikut membawa Islam mencapai puncak kejayaan.
Beberapa karya Imam Ghazali yang banyak digunakan para ulama hingga kini di antaranya Ihya Ulumuddin, Tahafut al-Falasifah, hingga Al-Munqidz min adh-Dhalal.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Bulan Jumadil Awal sebaiknya disambut kaum muslim dengan menjalankan berbagai amal saleh. Ada banyak amalan sunah yang dapat dilakukan di bulan tersebut.
Pertama, kedatangan Jumadil Awal dapat disambut dengan memanjatkan doa awal bulan untuk meminta diberikan kekuatan keimanan, keislaman, hingga keselamatan. Berikut ini bacaan doa awal bulan:
اَللّٰهُ اَكْبَرُ اللٌٰهُمَّ اَهِلِّهُ عَلَيْنَا بِالْاَمْنِ وَ الْاِيْمَانِ وَ السَّلَامِ وَ الْاِسْلَامِ وَ التَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ وَ تَرْضَى رَبِّيْ وَ رَبُّكََ اللّٰهُ
Arab Latinnya:
Allaahu akbaru, allaahumma ahillahuu ‘alainaa bil amni [lain riwayat bil yumni], wal iimaani, was salaami, wal islaami, wat taufiiqi li maa tuhibbu wa tardhaa. Rabbii [lain riwayat rabbanaa] wa rabbukallaahu.
Artinya:
"Allah Maha Besar. Ya Allah, jadikanlah ini bulan ‘membawa’ keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman, kemampuan untuk mengamalkan apa yang Kau suka dan restui. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah".
Kedua, kaum muslim dapat menunaikan Puasa Sunah Senin-Kamis di bulan Jumadil Awal. Puasa Senin-Kamis merupakan amalan yang begitu dianjurkan oleh Rasulullah Saw. sebagaimana sebuah hadis riwayat Abu Hurairah sebagai berikut:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَكْثَرُ مَا يَصُومُ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسَ تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ كُلَّ اثْنَيْنِ وَخَمِيسٍ فَأُحِبَّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya:
"Bahwasanya Nabi saw lebih sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Amalan-amalan manusia diajukan kepada Allah setiap hari Senin dan Kamis, maka saya senang apabila amalan saya [pada hari tersebut] dan saya berpuasa pada hari tersebut," (HR. Ahmad dari Abu Hurairah).
Selain Senin-Kamis, umat Islam juga dapat menunaikan Puasa Ayyamulbidh atau Puasa Tengah Bulan. Puasa Ayyamulbidh adalah salah satu wasiat yang dianjurkan Rasulullah Saw. kepada kaum muslim untuk ditunaikan sebagaimana riwayat hadis sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّاامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْر
Artinya:
"Dari Abu Hurairah RA, dia berkata,"Kekasihku [Rasulullah Saw] mewasiatkan kepadaku tiga nasehat yang aku tidak pernah meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan [ayyamul bidh], mengerjakan sholat Dhuha, dan mengerjakan shalat Witir sebelum tidur," (HR. Bukhari no 1178).
Ketiga, contoh amalan yang dapat dilakukan di bulan Jumadil Awal adalah bersedekah. Selain perilaku terpuji, sedekah adalah amalan sunah yang mengandung nilai sosial. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 267 mengenai anjuran pelaksanaan sedekah sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ
Arab Latinnya:
Yā ayyuhal-lażīna āmanū anfiqū min ṭayyibāti mā kasabtum wa mimmā akhrajnā lakum minal-arḍ(i), wa lā tayammamul-khabīṡa minhu tunfiqūna wa lastum bi'ākhiżīhi illā an tugmiḍū fīh(i), wa‘lamū annallāha ganiyyun ḥamīd(un).
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, berinfaklah [di jalan Allah] sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji,” (Al-Baqarah [2]: 267).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah khotbah tentang keutamaan dan amalan sunah di bulan Jumadil Awal. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan kepada khatib maupun jemaah sekalian. Di samping itu, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَه اِنَّه هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِهِ وَأَصْحَابِه وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبى وَيَنْهى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani