tirto.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman mengatakan dirinya belum mau gegabah dalam menyikapi usulan yang masuk mengenai penggunaan sistem e-voting pada pemilu ke depan.
Ia mengatakan masih mau fokus pada proses penghitungan suara yang saat ini sedang berjalan.
"Nanti kalau pemilunya sudah selesai baru kita evaluasi," ujarnya di kantor KPU RI, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
Ucapan Arief terkait evaluasi sistem pemilu tersebut merespons usul yang masuk, salah satunya dari Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang menyarankan agar penyelenggara pemilu dapat mempertimbangkan sistem pemungutan suara elektronik (e-voting) dan penghitungan suara elektronik (e-counting) dalam pemilu ke depan.
"Karena dapat menghemat tenaga dan biaya hingga triliunan rupiah dengan tidak diperlukannya lagi kotak suara, surat suara, tinta, bilik suara, petugas, saksi, maupun pengawas TPS yang jumlah hingga jutaan," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima wartawan, Jumat.
Usul Bamsoet tersebut berkenaan dengan fenomena banyaknya KPPS yang jatuh sakit atau meninggal dunia selepas menjalani tugasnya pada 17 April 2019 kemarin.
"Lebih mempermudah dan mempercepat proses penghitungan suara, sehingga bisa meminimalisasi jatuhnya korban," pungkasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari