Menuju konten utama

Ketua DPRD DKI Sepakat Anies-Sandi Sampaikan Pidato Visi-Misi

Pras mulai melunak dan setuju untuk menggelar pidato penyampaian visi-misi Anies-Sandi.

Ketua DPRD DKI Sepakat Anies-Sandi Sampaikan Pidato Visi-Misi
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno melihat ruangan di Balaikota, Jakarta, Selasa (17/10/2017). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi mengundang Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam acara Coffe Morning di ke kediamannya di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.

Pertemuan Pras dengan Anies-sandi memang bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, ketiganya sudah bertemu saat menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Asosiasi DPRD Provinsi seluruh Indonesia (Rakernas ADPSI) di Hotel Borobudur, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).

Namun, pertemuan kali ini menjadi menarik lantaran menghasilkan kesepakatan yang masih menjadi pertanyaan: kapan penyampaian visi-misi gubernur-wakil Gubernur baru di DPRD akan digelar.

Pras, yang sebelumnya keras menolak penyampaian pidato visi-misi tersebut mulai melunak dan setuju untuk menggelar agenda tersebut. Kendati demikian, ia tetap ingin mengacu pada tata tertib yang ada di DPRD bahwa pidato tersebut tidak disampaikan dalam rapat paripurna istimewa.

Baca: Ketua DPRD DKI Jakarta Tolak Paripurna untuk Anies-Sandi

Sebab, dalam Tata Tertib (Tatib) sidang di DPRD, sidang paripurna istimewa hanya diperuntukkan untuk menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK, Pergantian Awal Waktu (PAW) anggota DPR dan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta.

"Rapat Paripurna APBD tanggal 15 (November), Pak Anies dan Pak Sandi akan menyampaikan visi-misinya setelah mempertanggungjawabkan APBD-nya," kata Pras.

Usai pertemuan, Pras kembali menegaskan bahwa tidak ada masalah antara dirinya dengan Anies-Sandi. Menurut Pras, pemberitaan media yang menyebut dirinya menolak kepemimpinan Anies-Sandi dan tak ingin diadakannya Paripurna Istimewa merupakan provokasi yang berlebihan.

Lantaran itulah, di hadapan para awak media, ia mengatakan, "Pertarungan Pilkada sudah selesai. Dan saya harus menjaga Pak Anies dan Pak Sandi."

"Karena bukan apa-apa, anggaran 76 triliun ini bukan anggaran yang kecil. Kalau enggak sampai ke masyarakat kan risikonya kami berdua nih," sambung Pras.

Diwawancarai terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai Coffe Morning yang digelar Pras di kediamannya sebagai langkah awal yang baik untuk membangun Pemerintahan Provinsi yang kondusif.

"Ini tradisi yang kami bangun, Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) memang bertemu secara reguler, berkala dalam bentuk Coffee Morning ini. Suasana yang terbangun kondusif untuk yang lebih baik," ujarnya.

Anies juga mengatakan, dengan adanya penyampaian visi-misi di DPRD, hubungan antara eksekutif dengan DPRD akan menjadi lebih terbuka dan semakin baik.

Ia juga mengaku sangat menghormati DPRD selaku badan legislatif yang memiliki fungsi pengawasan terhadap eksekutif. Lantaran itulah, sebagai pemimpin pemerintahan yang baru, dirinya masih enggan menanggapi seluruh program-program strategis Pemprov, termasuk janji-janjinya selama masa kampanye seperti menghentikan reklamasi teluk Jakarta.

Ia mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menghargai para anggota dewan sebagai mitra eksekutif dalam membangun DKI Jakarta.

"Ini patutnya disampaikan dulu ke anggota dewan, baru kami sampaikan ke teman-teman. Kami jaga etikanya, nanti kami jelaskan," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Baca juga artikel terkait SIDANG PARIPURNA DPR atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto