tirto.id - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Komisi V untuk segera memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya untuk membahas pengawasan dan evaluasi kecelakaan KRL yang terjadi Minggu pagi kemarin.
"Sudah seharusnya, nanti Komisi V pasti akan memanggil Menhub dan pihak-pihak terkait untuk dalam hal pengawasan, untuk lebih tegas lagi diperingatkan dan diawasi perusahaan-perusahaan negara ini agar tidak lalai dan abai dan memakan korban lebih banyak lagi," kata Bamsoet saat ditemui di DPR RI, Senin (11/3/2019) pagi.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan peristiwa anjloknya kereta commuter line KA 1722 di Bogor, Provinsi Jawa Barat, relasi Jatinegara-Bogor, pada Minggu pagi sekitar pukul 10.15 WIB itu.
VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Khairunnisa dalam keterangannya di Jakarta, menyampaikan permohonan maaf atas gangguan perjalanan di lintas Bogor-Jakarta Kota.
"Atas nama perusahaan, kami sampaikan permohonan maaf sehubungan dengan anjloknya KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor di petak jalan antara Cilebut-Bogor," kata Eva.
Ia juga meminta Komisi V penting sesegera mungkin memanggil Menhub karena baru saja terjadi pesawat tergelincir di Papua.
"Dan tadi pagi ada tergelincir tapi tidak makan korban, pesawat di Papua mudah-mudahan tidak terjadi kecelakaan-kecelakaan lain," katanya.
Pesawat Dabi Air Nusantara dengan nomor registrasi penerbangan PK-DPT dilaporkan tergelincir di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Senin.
Dikutip dari Antara, pesawat tersebut berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika sekitar pukul 07.05 WIT dengan mengangkut muatan kargo barang.
Pesawat yang dikemudikan Pilot Capten Judha dan Co Pilot Dendi tersebut dilaporkan tergelincir keluar dari landasan saat mendarat di Bandara Ilaga sekitar pukul 07.27 WIT.
Pesawat tergelincir keluar dari ujung landasan dengan posisi baling-baling depan menghujam ke tumpukan tanah. Insiden tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Pihak otoritas Bandara Ilaga bersama aparat kepolisian dan masyarakat sekitar hingga kini dilaporkan masih berupaya mengevakuasi pesawat naas tersebut.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri