Menuju konten utama

Ketahui Stigma dan Fakta Soal Anak Tunggal Menurut Penelitian

Dalam sebuah penelitian di Cina mengklaim bahwa tumbuh sebagai anak tunggal mempunyai struktur otak yang berbeda dari mereka yang memiliki kakak, adik atau saudara kandung.

Ketahui Stigma dan Fakta Soal Anak Tunggal Menurut Penelitian
Ilustrasi ibu menemani anaknya belajar. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Banyak stigma mengenai anak tunggal di masyarakat, di antaranya ada yang menganggap anak tunggal merupakan pribadi yang manja, tidak mandiri, sulit bersosialisasi, kesepian hingga egois.

Stigma itu muncul biasanya karena posisi anak tunggal yang tidak memiliki kakak ataupun adik sehingga orang tua biasanya akan lebih menaruh banyak perhatian kepadanya. Namun apakah stigma yang selama pada anak tunggal tersebut benar adanya?

Dikutip dari IFL Science dalam sebuah penelitian di Cina mengklaim bahwa tumbuh sebagai anak tunggal mempunyai struktur otak yang berbeda dari mereka yang memiliki kakak, adik atau saudara kandung.

Penelitian tersebut menemukan bahwa anak tunggalah yang cenderung lebih kreatif tetapi kurang bergaul.

Penelitian sebelumnya telah berfokus pada perbedaan perilaku, fungsi kognitif, dan sifat-sifat kepribadian antara anak tunggal dan mereka yang memiliki saudara kandung.

Sedangkan dalam Lifehack menyatakan beberapa stigma dan fakta soal anak tunggal, di antaranya,

Anak tunggal merupakan anak yang kesepian dan mudah depresi

Pada kenyataan sebenarnya anak tunggal tidak merasa kesepian maupun mengalami depresi. Orang tua anak tunggal sebenarnya jauh lebih perhatian karena posisi anak tunggal yang ‘satu-satunya’ sehingga orang tuanya dapat fokus kepada anak mereka.

Sepupu dan teman sebenarnya juga dapat berperan penting di sini, karena sepupu dan teman dapat menjadi sebuah ‘obat’ untuk anak tunggal karena tak memiliki sosok kakak maupun adik.

Memiliki teman khayalan

Sebenarnya memiliki teman khayalan merupakan hal wajar terjadi pada anak-anak. Bahkan bagi seorang anak meskipun dia memiliki kakak atau adik kandung dia juga dapat memiliki teman khayalan.

Egois

Sifat satu ini adalah sebuah stigma yang sering muncul ketika mendengar ‘anak tunggal’.

Anak tunggal merupakan anak yang bisa merasakan semua yang diberikan oleh orang tuanya secara ‘sendiri’, karena mereka tidak memiliki saudara kandung lainnya sehingga mereka tidak perlu membagi makanannya, membiarkan mainannya digunakan oleh saudaranya yang lain, dan mendapatkan apapun yang terbaik dari orang tuanya.

Pada dasarnya semua manusia memiliki sifat egois, tapi hanya saja setiap orang memiliki cara egois yang berbeda-beda.

Bergantung pada orang lain

Anak tunggal diyakini oleh sebagian orang sebagai anak yang terus menerus bergantung pada orang tuanya, dan kenyataanya tidak.

Sebuah survei di Cina menyatakan bahwa anak tunggal jauh lebih mandiri daripada mereka yang memiliki saudara kandung karena anak tunggal akan belajar sesuatu berdasarkan dari pengalamannya sendiri, pengalaman yang pernah dia rasakan.

Berbeda dengan anak yang memiliki saudara kandung, mereka bisa lebih tergantung kepada saudaranya sendiri kapanpun yang ia mau.

Manja

Manja sebuah hal yang sebenarnya lumrah terjadi terutama pada anak-anak. Sebuah penelitian juga menyatakan bahwa anak tunggal maupun anak yang memiliki saudara kandung pun juga memiliki rasa manja.

Baca juga artikel terkait ANAK TUNGGAL atau tulisan lainnya dari Dewi Sekar Pambayun

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dewi Sekar Pambayun
Penulis: Dewi Sekar Pambayun
Editor: Nur Hidayah Perwitasari