tirto.id - Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak awal 2020 mengharuskan semua orang selalu memakai masker saat beraktivitas termasuk berolahraga.
Para pakar kesehatan mengingatkan untuk selalu membawa masker cadangan saat berolahraga karena keringat yang mengucur dan membuat masker jadi basah justru akan mempersulit pemakai.
Dokter Muliadi Limanjaya, Dokter Umum di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, mengatakan kepada Antara News bahwa fungsi masker akan terganggu bila berada dalam kondisi basah.
"Bahkan untuk udara biasa sendiri akan terhambat untuk lewat, sehingga menyebabkan fungsi dari masker menjadi terganggu," kata Muliadi melalui surat elektronik, Sabtu (31/10/2020).
Masker basah bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan dan sirkulasi. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk senantiasa membawa cadangan dan segera menggantinya bila masker yang dipakai sudah basah.
Masker wajib dipakai untuk olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Untuk membiasakan diri, Muliadi menyarankan berlatih secara rutin dan bertahap, sehingga fungsi sistem pernapasan semakin meningkat.
Juga bisa mengkompensasi kondisi olahraga dengan fungsi pertukaran udara yang tertutup oleh masker. Sebaiknya juga jika akan melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, pilih tempat yang sepi atau gunakan masker khusus untuk olahraga.
Dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto,Sp.KO menuturkan hal senada. Saat dihubungi ANTARA beberapa waktu lalu, Michael mengatakan masker yang basah akan melekat di hidung dan mulut, jadi proses bernapas justru lebih sulit.
"Harus bawa masker lebih dari satu. jadi pas basah cepat diganti kalo tidak akan menghalangi proses bernapas," ujar Michael.
Michael mengatakan, penggunaan masker saat berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang takkan mempersulit sistem pernapasan.
Dia menjelaskan olahraga untuk menjaga kesehatan dilakukan dengan intensitas ringan hingga sedang, sementara olahraga dengan intensitas berat diperuntukkan bagi atlet yang akan bertanding.
Saat mengganti masker setiap empat jam sekali atau ketika sudah basah, ada juga beberapa hal yang harus dilakukan bila tidak ingin ada jerawat yang muncul akibat penggunaan masker (maskne).
Bila memungkinkan, cuci muka dengan air dingin sebelum mengganti masker. Jika tidak, setidaknya seka wajah dengan handuk basah dingin untuk membersihkan sisa keringat dan uap air yang menempel.
Cara pakai masker yang benar menurut dokter
Menggunakan masker tidak benar maka potensi untuk terinfeksi COVID-19 juga tetap tinggi. Dokter Spesialis Paru di Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta, Siswanto mengatakan masker harus menutup mulut dan hidung dengan benar.
"Pemakaian masker itu sebaiknya menutupi hidung dan mulut jangan cuman mulut doang, kalau mulut doang masing mungkin menularkan, kalau misal dia positif tapi tanpa gejala (OTG)," katanya.
Selain itu saat menggunakan masker pastikan agar tak ada celah, artinya masker menutup rapat area hidung hingga mulut.
"Harus betul-betul fit atau melekat betul jadi enggak ada rongga itu maskernya sehingga efek filtrasinya bekerja," ujarnya.
Siswanto mengatakan masyarakat dapat melakukan pengecekan secara mandiri apakah masker yang digunakan sudah tepat atau belum. Caranya jika menarik nafas maka masker yang digunakan akan mengempis sedangkan saat menghembuskan nafas masker akan mengembung.
Ia juga mengingatkan bahwa penggunaan masker sebaiknya juga diganti setiap hari dan maksimal masker kain hanya digunakan selama empat jam.
Selain penggunaan masker yang tepat Siswanto juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga jarak, lebih sering cuci tangan dan jika tidak mendesak tak perlu keluar rumah.
-------------------------------
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Editor: Agung DH