tirto.id - Akar talas adalah jenis sayuran yang bisa diolah menjadi berbagai jenis masakan yang lezat. Sayuran ini memiliki kulit luar coklat dengan daging putih berbintik-bintik ungu di seluruh tubuhnya.
Saat dimasak, akar talas memiliki rasa alami yang agak manis dan teksturnya bertepung agak mirip kentang.
Sayuran yang pada awalnya dibudidayakan di Asia ini, kini menjadi salah satu olahan favorit banyak orang di berbagai belahan dunia.
Akar talas adalah sumber serat alami, serta mengandung berbagai nutrisi yang menawarkan beberapa manfaat kesehatan, di antaranya menjaga kadar gula darah, kesehatan usus dan serta kesehatan jantung.
Kandungan gizi akar talas
Beberapa kandungan gizi atau nutrisi akar talas, seperti dilansir dari Web MD, di antaranya adalah:
- sumber serat alami
- karbohidrat
- vitamin C
- vitamin B6
- vitamin E
- mangan
- kalium
- tembaga
- fosfor
- folat
Dalam satu cangkir akar talas mengandung kandungan gizi sebesar:
- kalori: 187
- protein: 1 gram
- lemak: 0,1 gram
- karbohidrat: 39 gram
- serat: 7 gram
- gula: 1 gram
Manfaat akar talas bagi kesehatan
Berbagi manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan dari mengonsumsi akar talas, sebagaimana dilansir dari Healthline, di antaranya adalah:
1. Mengontrol kadar gula darah
Akar talas mengandung dua jenis karbohidrat, serat dan pati resisten, yang bermanfaat untuk mengatur kadar gula darah.
Serat adalah karbohidrat yang tidak bisa dicerna manusia, sehingga tidak berdampak pada kadar gula darah. Serat juga membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat lain, yang berfungsi mencegah lonjakan gula darah yang besar setelah makan.
Pati resisten yang terdapat dalam akar talas juga tidak dapat dicerna oleh manusia, sehingga sama seperti serat, tidak akan meningkatkan kadar gula darah.
2. Mengurangi risiko terkena penyakit jantung
Dua jenis karbohidrat yang terkandung dalam akar talas yaitu serat dan pati resisten juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebuah studi menemukan, jika Anda mengonsumsi tambahan 10 gram serat tiap hari, maka risiko kematian akibat penyakit jantung akan menurun sebesar 17%.
Serat yang dikandung dalam 1 cangkir (132 gram) akar talas adalah 6 gram serat. Jumlah ini dua kali lebih besar dari jumlah yang ditemukan dalam 1 porsi kentang (138 gram).
Akar talas juga mengandung pati resisten, yang dapat menurunkan kolesterol serta menurunkan risiko penyakit jantung.
3. Mengurangi risiko kanker
Polifenol yang merupakan senyawa nabati, terdapat dalam akar talas. Senyawa ini memiliki sejumlah manfaat kesehatan, di antaranya mengurangi risiko kanker.
Polifenol yang ditemukan dalam akar talas adalah quercetin. Senyawa ini juga terdapat dalam bawang bombay, apel, dan teh.
Dalam sebuah penelitian terbukti bahwa quercetin dapat memicu kematian sel kanker dan memperlambat pertumbuhan beberapa jenis kanker.
Selain itu, quercetin juga merupakan antioksidan kuat yang melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas berlebihan, serta mampu menghentikan penyebaran beberapa jenis sel kanker payudara serta prostat.
4. Menurunkan berat badan
Setiap satu cangkir akar talas (132 gram) mengandung sekitar 6,7 gram serat baik. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang banyak mengonsumsi serat ataupun pati resisten yang ada dalam akar talas cenderung memiliki berat badan yang seimbang.
Hal ini bisa terjadi karena serat memperlambat pengosongan perut. Akibatnya Anda akan merasa kenyang lebih lama. Jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh Anda pun akan makin sedikit.
5. Menjaga kesehatan usus
Kandungan serat dan pati resisten dalam akar talas, amat baik untuk menjaga kesehatan usus. Hal ini dikarenakan serat dan pati resisten yang tidak diserap oleh tubuh akan tetap berada di usus.
Akibatnya, serat dan pati resisten ini ketika sampai di usus besar akan menjadi makanan bagi mikroba yang ada di usus. Hal ini akan mendorong munculnya bakteri baik.
Saat bakteri baik di usus memfermentasi serat ini, maka akan dihasilkan asam lemak rantai pendek yang menyehatkan sel-sel yang melapisi usus juga menjaganya tetap sehat dan kuat.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari