tirto.id - Media Sosial memungkinkan penggunanya untuk mengekspresikan diri melalui unggahan, baik berupa teks, video, foto, acara, bahkan membagikan semua momen yang sedang dialaminya.
Berbagi unggahan kepada pengikut di media sosial memang mengasyikan, tapi perlu diingat jika aktivitas tersebut sudah berlebihan atau oversharing, ada baiknya untuk dibatasi.
Salah satu tujuan membatasi aktivitas di media sosial adalah untuk menghindari potensi tindakan kejahatan seperti scammer atau hacker yang mengumpulkan informasi pribadi pengguna media sosial dari unggahan yang dibagikan.
Oversharing media sosial dapat dideskripsikan sebagai “aktivitas mengungkapkan detail kehidupan pribadi di media sosial,” demikian sebagaimana dilansir Medium.
Untuk mengetahui ciri-cirinya, ada 10 tipe orang yang oversharing di media sosial, berikut mengutip Collage Times.
Pencari Simpati
Pengguna tipe ini biasanya sering membuat unggahan yang memberitahukan bahwa mereka sedang merasa tidak enak badan atau sakit. Mereka mencari simpati agar pengikut di media sosial berkomentar dan menanggapi keadaannya.
Ratu Selfie atau Swafoto
Pengguna tipe ini biasanya terus-menerus memperbarui media sosial mereka dengan foto selfie. Sesuatu yang berlebihan memang tidak pernah bagus.
Terlalu banyak unggahan foto selfie bisa memberikan kesan egois dan hanya akan mendorong orang menjauh.
Pemberi Tag Berantai
Pengguna tipe ini selalu menandai teman di kiriman yang menurut mereka sangat relevan. Jika sesekali, mungkin itu lucu, tetapi jika setiap hari ini mungkin akan sangat mengganggu.
Pengubah Profil
Pengguna tipe ini akan mengubah foto profil di setiap ada kesempatan dan memenuhi timeline dengan foto profil mereka.
Dear Diary
Pengguna tipe ini akan membuat kiriman setiap kali terjadi sesuatu yang menarik atau yang mungkin kurang menarik dalam hidupnya.
Constagramar
Pengguna ini biasanya akan terus-menerus mengunggah foto yang diberi filter di Instagram.
Rent-A-Cause
Pengguna tipe ini akan mengomentari pendapat mereka tentang setiap masalah atau topik hari ini, semakin kontroversial semakin baik.
Mungkin alasannya karena mereka merasa relevan dan ingin didengar, tetapi percayalah ada baiknya untuk tidak selalu berkomentar.
Snapchatter
Tipe ini biasanya melakukan video snapchat dengan berbagai filter yang ada dan mengunggahnya setiap hari.
Hal ini bisa menjengkelkan bagi para pengikutnya karena melihat jepretan mereka yang terus-menerus yang berlebihan.
Poster Keluarga
Pengguna tipe ini biasanya selalu mengunggah foto dan terlalu banyak berbagi tentang keluarga, baik itu anak-anak atau saudara kandung.
Tuan Populer
Biasanya mereka dengan tipe ini memiliki teman di media sosial yang mencapai ribuan. Namun, kemungkinan mereka tidak mengenal 90% dari daftar 'teman' tersebut.
Mungkin banyak yang memberikan suka dan komentar pada unggahan, jangan salah paham, media sosial bisa menjadi hal yang bagus jika digunakan dengan bijaksana, tetapi bisa mengganggu jika disalahgunakan untuk mendapatkan perhatian.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yandri Daniel Damaledo