tirto.id - Pertandingan Piala Indonesia 2018 yang mempertemukan PS TIRA vs PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (11/12/2018) terhenti akibat kericuhan suporter. Saat wasit Maulana Nugraha menghentikan laga, skor sementara adalah 2-0 untuk kemenangan PS TIRA.
Situasi yang tak kondusif bermula dari sikap tidak terima suporter PSIM akibat keputusan wasit Maulana Nugraha. Maulana dinilai teledor karena mengesahkan gol pemain PS TIRA, Pandi Ahmad Lestaluhu pada menit 73. Padahal, menurut kesaksian pemain di lapangan, Pandi berada pada posisi offside sebelum menyarangkan gol ke gawang PSIM.
"Kebetulan saat gol kedua terjadi pemain kami ada di belakang wasit, tampak offside," ujar pelatih PSIM, Bonna Elisa Simanjuntak sperti dilansir antara.
Setelah terjadinya gol itu, pertandingan sempat menjurus kasar. Berulang kali pemain kedua kesebelasan terlibat kontak fisik yang berujung pelanggaran. Emosi suporter kian menjadi-jadi, menyusul sesaat kemudian wasit tidak memberikan penalti kepada PSIM akibat tekel keras pemain PS TIRA di dalam kotak penaltinya.
Puncaknya terjadi pada menit 80. Para suporter PSIM yang berada di tribun timur melompat pagar pembatas, turun ke lapangan, dan mengejar wasit Maulana Nugraha. Beberapa pemain sempat menghalangi suporter yang masuk, namun hasilnya sia-sia. Wasit pun sudah diamankan oleh pihak aparat yang menjaga pertandingan.
pertandingan @pstni_official VS @psimjogja_official terpaksa dihentikan di menit 80.#KratingdaengPialaIndonesia#jawapostvpalingindonesia#PialaIndonesia2018#PSTiraBantul#PSIMJogja#SepakBolaIndonesia#PecintaBolapic.twitter.com/nlN6wyoEY9
— jawapostv (@jawapostv) December 11, 2018