Menuju konten utama

Kenapa Orang Bisa Terinfeksi COVID-19 Dua Kali?

Ada banyak faktor yang menyebabkan penyintas COVID-19 bisa terpapar virus lagi, salah satunya adalah memiliki kontak erat dengan mereka yang terinfeksi.

Kenapa Orang Bisa Terinfeksi COVID-19 Dua Kali?
Ilustrasi Virus Corona. foto/Istockphoto

tirto.id - COVID-19 terus mengalami mutasi, salah satunya adalah varian Delta yang mulai tersebar di beberapa daerah Indonesia seperti Kudus, Jakarta hingga Jogja.

Varian Delta juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka kasus positif COVID-19 di Indonesia, bahkan penyintas COVID-19 sebelumnya juga bisa terinfeksi kembali COVID-19 varian Delta.

Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, dr. Syahril Mansyur Sp.P mengatakan terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan penyintas COVID-19 masih bisa terpapar virus lagi, salah satunya adalah memiliki kontak erat dengan mereka yang terinfeksi.

"Penyintas bisa kena lagi, atau reinfeksi, apabila dia bertemu lagi dengan kontak erat atau pergi ke zona merah," kata Syahril melansir laman Antara.

Tak hanya menyerang penyintas, virus juga bisa menyerang masyarakat yang telah melakukan vaksinasi, tak terkecuali mereka yang sudah diberikan dua dosis vaksin sekali pun.

Menanggapi hal tersebut, Syahril menegaskan bahwa vaksin tidak 100 persen membuat tubuh menjadi kebal sepenuhnya dari paparan COVID-19. Vaksinasi akan menjadi efektif jika setidaknya masyarakat sudah 70-80 persen divaksin, dan kedisiplinan masyarakat menjalani protokol kesehatan.

"Vaksin tidak melindungi 100 persen sehingga menjadi kebal COVID. Maka dari itu, ada 70-80 persen komoditas agar divaksin untuk menciptakan herd immunity (kekebalan komunal). Kalau yang divaksin sedikit, maka tidak ada dampak bahkan akan ada penularan," ujar Syahril.

"Untuk mereka yang sudah divaksin, antibodi yang timbul mungkin tidak cukup untuk membunuh virus yang masuk. Apalagi orang yang sudah divaksin terus terpapar dengan mereka yang terinfeksi COVID. Apalagi dengan varian yang baru, karena mereka sudah bermutasi lebih canggih dan mengelabui kekebalan yang ada," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait COVID-19 atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Addi M Idhom