tirto.id - Penyanyi Marion Jola belakangan dikritik usai wawancaranya dengan aktor film Wicked. Marion Jola dalam interview-nya itu, mengatakan bahwa Indonesia tidak memiliki teater musikal.
Marion Jola mengatakan hal tersebut saat mewawancara aktor fim fantasi musikal Wicked, Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum. Cuplikan wawancara mereka dibagikan melalui Instagram @universalpicsid, pada Rabu (20/11/2024) lalu.
Dalam wawancaranya itu, Marion memuat pernyataan sebelum memulai pertanyaan. Penyanyi 24 tahun kelahiran Kupang itu mengatakan jika Indonesia tidak memiliki teater musikal. Klaim Marion itu sontak membuat Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum kaget.
Aktor tersebut sempat menyanggah pernyataan Marion. Namun Marion kembali menyakinkan keduanya, bahwa sepengetahuannya, Indonesia tidak memiliki teater musikal.
“Ada banyak musik di sini, tapi tidak seperti teater musikal, seperti Wicked yang sangat terkenal,” kata Marion dalam intervew-nya.
Setelahnya, Marion melempar pertanyaan kepada Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum. Penyanyi jebolan Indonesian Idol itu meminta tanggapan, tentang apa yang kedua aktor itu rasakan jika Wicked menjadi pembuka pengalaman orang Indonesia untuk menyaksikan teater musikal.
“Aku harus menanyakan ini. Apa yang ingin kalian katakan kepada orang-orang Indonesia untuk menonton Wicked? Karena itu akan jadi pengalaman pertama mereka,” tutur Marion.
Beragam Tanggapan dari Warganet hingga Pelaku Teater Musikal
Klaim Marion Jola yang menyebut Indonesia tidak memiliki pertunjukan teater musikal, kebanyakan ditanggapi dengan nada kontra dengan sang solois perempuan itu. Tak sedikit warganet yang menilai Marion kurang melakukan riset sebelum menyiapkan pertanyaan wawancara.
Pasalnya, teater musikal di Indonesia sebenarnya sudah umum ditampilkan. Kebanyakan warganet menilai, Marion telah mempermalukan Indonesia terkait ucapannya tersebut. Tak sedikit pula warganet yang langsung menyodorkan daftar pertunjukan teater musikal dalam waktu dekat.
Selain warganet, pelaku seni teater musikal turut angkat bicara. Salah satunya seorang penyanyi sekaligus penampil teater musikal, Nisa Haryanti. “Selama ini berarti kerjaan gue apa ya?” terang Nisa melalui akun Twitter (X) @nshrynt, Minggu (1/12/2024).
“Temen-temen, teater musikal udah ada di Indonesia dari lamaaa bgt sampe sekarang, dari folklore sampai yang modern. Kalo mau tau info2nya bisa dilihat di instagramnya @indonesiakaya dan instagramnya festivalmusikalindonesia,” tambah Nisa.
Benarkah Teater Musikal Kurang Populer di Indonesia?
Marion Jola meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi seusai wawancaranya dengan aktor film Wicked. Marion mengakui jika pihaknya masih cukup awam dengan industri teater musikal di Indonesia.
Meski banyak dicibir, beberapa warganet sedikit sepakat dengan Marion, jika industri teater musikal di Indonesia masih kurang populer. Minimnya film teater musikal Indonesia di bioskop ditengarai jadi salah satu sebabnya.
Sementara itu, sutradara Ernest Prakasa memberikan tanggapan dan sudut pandangnya sebaga seorangi fim makers. Ia menilai, besarnya biaya pembuatan film musikal juga menjadi penghalang.
Sehingga, sebut Ernest, banyak rumah produksi masih enggan melirik film bertema musikal. Demikian, Ernest yang juga merupakan pendiri rumah produksi Imajinari Pictures tersebut mengaku cukup tertarik untuk menggarap film bertema musikal ke depannya.
“Izin menjawab. Film musikal itu kayak film action. Biaya produksinya mahal banget, hasilnya di pasaran masih tanda tanya besar. Sherina 2 berhasil melakukan itu, tapi dengan IP yang raksasa. Jadi ya, berat,” tutur sutradara film Cek Toko Sebelah itu, Selasa (3/12/2024) melalui akun Twitter @ernestprakasa.
Diskursus lain muncul, bahwa pertunjukan teater musikal di Indonesia sejauh ini kekurangan publikasi. Adapun Ernest juga memberi tanggapan, bahwa minimnya publikasi pertunjukan teater musikal sebenarnya merupakan hal yang wajar.
“Pertunjukan teater tidak sewajarnya ditayangkan. Jangankan streaming, DVD yang dijual eksklusif pun tidak lazim. Ini untuk menjaga khitahnya, teater ya memang untuk dinikmati di dalam teater,” sahut Ernest membalas warganet lain.
“Apa yang dilakukan Disney itu tergolong anomali,” tambah sutradara yang juga seorang komika itu.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dipna Videlia Putsanra