Menuju konten utama

Kenapa Israel Terus Menyerang Palestina dan Bagaimana Dampaknya?

Apa pemicu serangan Israel ke Palestina? Artikel ini akan menjelaskan secara singkat sejarah penjajahan Israel terhadap Palestina sejak tahun 1948.

Kenapa Israel Terus Menyerang Palestina dan Bagaimana Dampaknya?
Warga Palestina berjalan menjauh dari kibbutz Kfar Azza, Israel, di dekat pagar Jalur Gaza pada Sabtu, 7 Oktober 2023. (Foto AP)

tirto.id - Israel masih terus melakukan serangan ke Palestina hingga hari ini, Selasa (7/11/2023). Serangan ini menyebabkan ribuan orang Palestina meninggal dunia dan membuat jutaan orang mengungsi.

Perang tersebut dituding sebagai tindakan kolonialisme yang dilakukan oleh Israel ke Palestina. Menurut laporan Aljazeera, Israel mendeklarasikan perang setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok bersenjata Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.

Serangan yang dilakukan oleh Hamas menewaskan lebih dari 800 warga Israel. Israel meresponsnya dengan meluncurkan pengeboman di Jalur Gaza. Israel telah mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan Gaza, untuk melakukan serangan darat sebagai bentuk balasan atas serangan yang dilakukan oleh Hamas.

Selain melakukan serangan balasan, Israel juga mengumumkan melakukan blokade total di Jalur Gaza, menghentikan pasokan makanan, bahan bakar, dan komoditas penting lainnya ke daerah yang sudah terkepung tersebut.

Apa yang dilakukan oleh Israel tersebut merupakan tindakan yang menurut hukum internasional dianggap sebagai kejahatan perang.

Serangan Hamas yang meluncurkan ratusan rudal ke Israel tidak terjadi begitu saja, ada sejarah panjang yang melatarbelakangi serangan Hamas tersebut.

Bagaimana Awal Mula Serangan Israel ke Palestina?

Serangan Hamas terhadap Israel, dan serangan Israel di Gaza sebagai balasannya, merupakan eskalasi lain dalam konflik panjang yang telah menewaskan ribuan orang.

Konflik Palestina bermula saat Israel menuntut Timur Tengah sebagai wilayah kekuasaannya. Tuntutan tersebut dikabulkan oleh PBB, pada 29 November 1947.

PBB menyetujui tuntutan Israel untuk membagi Palestina menjadi negara-negara Arab dan Yahudi dan untuk pemerintahan internasional atas Yerusalem. Para pemimpin Yahudi menerima rencana tersebut dengan memberikan mereka 56 persen tanah Palestina.

Namun, tuntutan Israel tersebut ditolak oleh warga Palestina dan negara-negara Arab dimobilisasi untuk mencegah pembentukan negara Israel. Kejadian itu menyebabkan Perang Arab-Israel pada tahun 1948.

Ketika perang berakhir, Israel sudah menguasai sebagian besar wilayah bekas kekuasaan Inggris, termasuk menguasai sebagian besar wilayah Yerusalem.

Sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Gaza. Menurut PBB, lebih dari setengah populasi Arab Palestina melarikan diri dan diusir.

Pendudukan Israel yang terus berlanjut di wilayah orang Palestina ini telah menyebabkan konflik dan kekerasan selama beberapa dekade.

Namun demikian, pemimpin arus utama Palestina masih menginginkan kesepakatan damai dan mencari solusi atas konflik dua negara. Orang Yahudi terus membangun pemukiman di tanah yang diduduki.

Hamas yang merupakan kelompok bersenjata di Palestina, untuk pertama kalinya hendak merebut kembali wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel selama puluhan tahun itu dengan meluncurkan roket pada 7 Oktober 2023 silam.

Baca juga artikel terkait ISRAEL PALESTINA atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Dipna Videlia Putsanra