Menuju konten utama

Kenapa His Only Son Dilarang dan Siapa DPR yang Melarangnya?

Kenapa film His Only Son dilarang tayang oleh anggota DPR?

Kenapa His Only Son Dilarang dan Siapa DPR yang Melarangnya?
Film HIS ONLY SON. FOTO/IMDB

tirto.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta film His Only Son dihentikan penayangannya di Indonesia.

Menurut Ace alur cerita dari film itu penuh dengan kontroversi karena tidak menyajikan kisah sejarah Nabi Ibrahim As dari perspektif agama Islam.

"Beredarnya film His Only Son di Indonesia sebaiknya dihentikan atau banned. Narasi film ini penuh dengan kontroversi. Muatan film ini tidak seperti pemahaman selama ini tentang sejarah Nabi Ibrahim As yang diyakini umat Islam di Indonesia pada umumnya," kata Ace dalam siaran pers dikutip laman DPR RI.

Menurut Ace film itu melenceng dari ajaran agama Islam. Pasalnya, Islam meyakini bahwa Nabi Ibrahim mempunyai dua anak yaitu Nabi Ismail dan Nabi Ishak. Dalam film His Only Son, Ismail putra Nabi Ibrahim dan Siti Hajar tidak diakui.

"Jika pemahaman seperti yang tergambar dalam film ini beredar luas, maka sesungguhnya sama saja dengan meniadakan keterkaitan ajaran Islam dengan sejarah Nabi Ibrahim AS," kata Ace.

Untuk itu, film yang sudah tayang di bioskop Indonesia sejak 30 Agustus 2023 ini, Ace minta untuk diberhentikan penayangannya dalam platform manapun di Indonesia. Dia juga mendesak Ke menterian Komunikasi dan Informatika untuk turun tangan dalam pendistribusian film ini.

"Oleh karena itu, saya minta kepada pihak terkait, sebaiknya film ini ditarik peredarannya dari bioskop di Indonesia, termasuk juga dari berbagai media penayangan film di Indonesia. Saya juga mendesak pihak Kominfo untuk turun mengkaji peredaran film ini," kata Ace.

Pelarangan Film His Only Son Menuai Kritik

Di lain pihak, Wakil ketua Departemen Media dan Digitalisasi Program PP Pemuda Katolik, Fransiska Silolongan menyebut bahwa permintaan untuk menghentikan penayangan film His Only Son oleh Ace itu adalah sikap arogansi dan tidak bijaksana.

Menurut Fransiska, ini adalah langkah yang dilakukan untuk mendominasi ruang publik dengan berdasarkan pada mayoritanisme.

“Film His Only Son terinspirasi dari kisah Abraham dalam Alkitab Kristiani, dan harus diingat bahwa umat Kristiani adalah bagian dari bangsa ini, yang berhak menikmati tontonan yang selaras dengan keimanannya di ruang-ruang publik,” tegas Fransiska dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/9/2023) dikutip laman Pemuda Katolik.

Fransiska juga menuturkan bahwa penonton sebenarnya bisa memilih tontonan mereka secara pribadi. Memutuskan menonton atau tidak adalah hak perorangan dan bebas di masyarakat, karena film itu adalah produk komersil.

“Meminta film tersebut dilarang, menunjukkan arogansi politisi yang merepresentasikan hasrat kelompok dominan agar diistimewakan, dan mendominasi ruang publik, inilah tirani mayoritanisme,” katanya.

Menyusul polemik tentang permintaan penghentian film “His Only Son”, anggota DPR RI fraksi PKB Luqman Hakim menengahi permasalahan ini pada Rabu, 13 September 2023.

Luqman memberikan pilihan, jika memang film “His Only Son” tetap akan ditayangkan di bioskop Tanah Air, maka dia meminta agar platform atau bioskop yang menayangkan memberi pengumuman terbuka atau disclaimer bahwa film ini tidak sesuai dengan sejarah dan ajaran Islam mengenai keluarga Nabi Ibrahim.

Luqman bilang, pengumuman itu penting sebagai bentuk keterbukaan informasi supaya setiap penonton memahami bahwa cerita di film itu tidaklah sama dengan sejarah dan ajaran Islam, sehingga tidak menimbulkan salah pemahaman bagi penonton.

Lebih lanjut, Luqman mengatakan bahwa membubuhkan pengumuman atau disclaimer dalam film itu adalah bentuk dari saling menghormati satu sama lain dan hidup bersaudara dengan damai di dalam rumah besar NKRI berdasarkan Pancasila.

Film His Only Son Cerita Tentang Apa?

His Only Son adalah film asal Amerika Serikat yang pertama kali dirilis pada 31 Maret 2023 lalu. Di Indonesia, film ini ditayangkan di bioskop mulai 30 Agustus 2023.

Film His Only Son disutradarai dan ditulis oleh David Helling. Film berdurasi 1 jam 46 menit ini dibintangi oleh Sara Seyed, Nicolas Mouawad, dan Luis Fernandez Gil.

Film ini terinspirasi dari peristiwa di Kitab Suci Perjanjian Lama. Pada tahun 2000 SM di Kanaan Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan putra tunggalnya, Ishak di Gunung Moria.

Dalam perjalannya ke lokasi mesbah pengorbanan, bersama Ishak dan kedua asistennya, ia teringat dengan dirinya dan Sarah yang bertahun-tahun mengharapkan seorang anak laki-laki sebagai penerusnya.

Kini, anak yang ia tunggu sejak lama harus ia korbankan. Abraham sempat termenung menatap putranya yang sedang berbaring di atas meja persembahan. Lantas, bagaimana Abraham menghadapi ujian atas imannya itu?.

Movie Insider menulis, film “His Only Son” secara mendalam mengeksplorasi hubungan manusia dengan Tuhan dan mendorong penonton untuk melihat ke dalam diri mereka sendiri dan bertanya: Apakah iman Anda masih bisa bertahan ketika Anda diminta untuk memberikan segalanya?.

Baca juga artikel terkait HIS ONLY SON atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Film
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra