Menuju konten utama

Kenali Sindrom Auto Brewery yang Bisa Sebabkan Mabuk Tanpa Alkohol

Sindrom auto brewery adalah sindrom yang akan mengubah makanan manis dan bertepung (karbohidrat) menjadi alkohol.

Kenali Sindrom Auto Brewery yang Bisa Sebabkan Mabuk Tanpa Alkohol
Ilustrasi Sindrom Auto Brewery. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ada beberapa kejadian di mana terjadi penangkapan terhadap seseorang yang menyetir sambil mabuk, namun tidak berujung dipenjara.

Kejadian langka ini dikarenakan setelah diperiksa, walau darah pengendara mengandung alkohol, namun orang ini didiagnosa terkena sindrom auto brewery.

Dilansir dari Alcohol.org, sindrom auto brewery atau sindrom fermentasi usus merupakan kondisi langka yang memproduksi etanol melalui fermentasi endogen dalam sistem gastrointestinal.

Sindrom ini pertama kali dikenali di Jepang pada 1952 dan secara resmi diberi nama Auto Brewery Syndrom pada 1990.

Kasus pertama dari sindrom ini dilaporkan terjadi di Jepang pada 1950-an 1970-an, yaitu seorang anak meninggal karena pembengkakan di perut.

Pada pemeriksaan lanjutan, ditemukan bahwa adanya gas dan cairan di perut dan rongga perut berbau alkohol, namun konsentrasi etanol darah tidak terdeteksi waktu itu.

Kasus lainnya terjadi pada tahun 1976, seorang wanita dilaporkan mabuk setelah mengonsumsi karbohidrat.

Penanganannya, wanita ini diberikan anti jamur sambal untuk membatasi asupan karbohidrat. Walau sudah dilakukan penyelidikan, penyebab sindrom auto brewery masih belum ditemukan.

Dilansir dari Healthline, sindrom yang biasanya disebut “penyakit mabuk” ini akan mengubah makanan manis dan bertepung (karbohidrat) menjadi alkohol.

Gejala yang ditunjukkan oleh orang yang terkena sindrom ini adalah mabuk tanpa minum alkohol atau sangat mabuk setelah minum sedikit alkohol.

Sindrom ini bukanlah sindrom bawaan dari lahir, namun siapa saja bisa menderita dari anak-anak hingga orang dewasa.

Pemicu sindrom ini biasanya adalah penyakit lain, pada anak-anak yang menderita sindrom usus pendek biasanya lebih berpeluang terkena sindrom ini.

Masalah pada liver juga salah satu pemicu sindrom ini karena liver tidak dapat membersihkan alkohol dengan cukup cepat.

Efek yang ditimbulkan oleh sindrom ini biasanya sama seperti mabuk alkohol biasa. Ketika mabuk, kulit anak memerah, merasa pusing, mual dan muntah, dehidrasi, sendawa, kelelahan, dan terjadi perubahan pada suasana hati.

Sindrom ini juga dapat menyebabkan atau memperparah kondisi kesehatan seperti sindrom kelelahan kronis, iritasi usus besar, depresi juga mengalami kecemasan.

Sindrom ini dapat diobati. Ketika seseorang menemui gejala sindrom ini pada dirinya, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.

Setelah mendapatkan diagnosa dokter biasanya akan merekomendasikan pengurangan karbohidrat.

Dokter juga mungkin akan merekomendasikan atau membuat resep obat anti jamur untuk menghilangkan infeksi yang mungkin menyebabkan masalah pada usus. Selain itu, ada beberapa obat lainnya yang mungkin akan direkomendasikan.

Selain obat-obatan dari dokter, pasien sebaiknya mengikuti diet dengan mengurangi gula, diet rendah karbohidrat, berhenti mengonsumsi alkohol.

Pasien disarankan untuk menghindari makanan manis dan berkarbohidrat seperti roti putih, sirup jagung, pasta, nasi putih, tepung putih, keripik kentang, biskuit, minuman manis, jus buah, dan hindari tambahan gula pada makanan.

Sementara itu, makanan yang disarankan adalah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang tinggi serat seperti, roti gandum, pasta beras merah, sayuran segar dan dimasak, buah segar, gandum dan kacang-kacangan.

Baca juga artikel terkait SINDROM atau tulisan lainnya dari Irene Aprilya Meok

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Irene Aprilya Meok
Penulis: Irene Aprilya Meok
Editor: Yandri Daniel Damaledo