Menuju konten utama

Kementan Data Pangan Strategis di 17 Provinsi

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pertanian (Pusdatin Kementan) Suwandi mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 8.000 petugas untuk mendata pangan strategis di 4.000 kecamatan yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia.

Kementan Data Pangan Strategis di 17 Provinsi
ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya/kye/16

tirto.id - Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pertanian (Pusdatin Kementan) Suwandi mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 8.000 petugas untuk mendata pangan strategis di 4.000 kecamatan yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Suwandi di sela-sela menghadiri acara Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian, Rabu (6/4/2016) malam di Solo, Jawa Tengah. Ia mengatakan untuk mendukung program tersebut Kementan menganggarkan dana sebesar Rp17 miliar tahun ini.

“Ya melalui cara-cara ini kami berharap akan bisa mendapatkan data pertanian yang valid yang diambil dari lapangan langsung,” ujarnya, Kamis (7/4/2016).

Menurut dia, petugas terus melakukan pendataan dan monitor pergerakan harga atau persedian barang baik yang di produsen maupun persedian di pasar dan terus dilaporkan kepusat data di Kementan.

Melalui cara ini, lanjut dia, diharapkan informasi mengenai komiditas penting itu bisa cepat tersebar kepada masyarakat sehingga mereka itu utamanya di daerah produsen tidak ketingalan untuk mengambil keputusan dalam usahanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Jawa Tengah Bimo Santosa mengatakan, untuk mengumpulkan data-data pertanian seperti tersebut memang dirasakan cukup berat, karena tanpa didukung petugas dan dana yang memadai rasanya sulit untuk melakukan pendataan sampai kedesa-desa.

“Ya kami memang diminta untuk menyajikan data-data pertanian yang akurat oleh Pak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tetapi untuk mengumpulkan data yang akurat itu tidak cukup hanya kebijakan saja, tetapi juga harus didukung anggaran yang memadai,” kata dia.

Ia mengatakan mengenai masalah data-data tersebut juga pernah diminta oleh para kalangan dewan, tetapi setelah mengajukan anggaran untuk mengumpulkan informasi data anggarannya ditolak. (ANT)

Baca juga artikel terkait BIMO SANTOSA atau tulisan lainnya

Reporter: Abdul Aziz