tirto.id - Kementerian Sosial melalui Sentra Paramitha Mataram menyalurkan bantuan logistik senilai Rp333.670.550 untuk bencana banjir di Lombok Barat.
Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Masyrani Masnyur, mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memastikan penyaluran bantuan ini cepat dan tepat sasaran.
“Kami memastikan bantuan logistik dari Kementerian Sosial melalui Sentra Paramitha telah dikirim dan segera didistribusikan kepada warga terdampak. Kami juga terus memantau kondisi di lapangan agar upaya penanganan berjalan optimal dan warga terdampak bisa mendapatkan bantuan dengan cepat,” ujar Masyrani, Selasa (11/2).
Bantuan ini mencakup makanan anak, selimut, peralatan dapur, tenda gulung, kasur, dan makanan siap saji yang dikirim langsung dari gudang Sentra Paramitha Mataram dan Dinas Sosial Provinsi NTB.
Bantuan tersebut selanjutnya akan didistribusikan ke titik-titik pengungsian dan warga terdampak bencana banjir yang melanda Lombok Barat.
Bencana banjir terjadi setelah hujan deras yang terus mengguyur pada Senin (10/2) lalu. Curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai dan drainase meluap sehingga menggenangi pemukiman warga dan fasilitas umum dengan ketinggian mencapai 70 sentimeter.
Wilayah terdampak meliputi tiga kecamatan, yakni Labuapi, Gerung, dan Kediri. Di Kecamatan Labuapi, banjir merendam Desa Perampuan, Kuranji, Kuranji Dalang, Karang Bongkot, Bajur, dan Talaga Waru. Sementara di Kecamatan Gerung, Desa Taman Ayu Dusun Jeranjang turut terdampak, dan di Kecamatan Kediri, banjir melanda Desa Jagaraga Indah, Banyumulek, serta Kediri Selatan.
Akibatnya, sebanyak 1.500 kepala keluarga terdampak banjir. Warga, khususnya kelompok rentan, juga harus dievakuasi ke daerah yang lebih aman untuk pengungsian, yang di antaranya berlokasi di Kuranji Dalang, Kuranji, Bajur, Perampuan, Karang Bongkot, dan Telaga Waru.
Meskipun demikian, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa maupun korban luka akibat bencana ini. Tim Tagana Kabupaten Lombok Barat bersama perangkat desa setempat telah melakukan pendataan warga terdampak, serta kebutuhan logistik.
Selain itu, dapur umum didirikan di Kantor Kecamatan Labuapi sejak 10 Februari 2025, dengan kapasitas produksi 3.000 bungkus makanan per hari untuk makan siang dan makan malam.
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah menetapkan status tanggap darurat yang berlaku selama 30 hari, terhitung sejak 15 Januari hingga 13 Februari 2025.
Berdasarkan laporan terbaru hingga Selasa (11/2), banjir masih menggenangi beberapa titik permukiman. Namun, layanan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga terdampak masih terus berlangsung, didukung oleh berbagai pihak termasuk Kementerian Sosial, Dinas Sosial Provinsi NTB, Dinas Sosial Kabupaten Lombok Barat, Tagana, TNI-Polri, serta instansi terkait lainnya.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis